Suara.com - Indonesia memiliki geografi berupa daratan, lautan, pegunungan, serta banyaknya pulau yang tersebar sehingga akses pelayanan kesehatan untuk daerah tertentu yang masih sulit dijangkau. Rumah sakit yang disediakan pemerintah masih mengalami kekosongan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis.
Berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), per 31 Desember 2015, jumlah dokter spesialis dan dokter spesialis gigi yang terdaftar Surat Tanda Registrasinya di KKI berjumlah 29.665 orang. Sebenarnya, jika dihitung dengan ratio spesialis dan jumlah penduduk, sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu 10.2 per 100.000.
Sayangnya jumlah dokter spesialis terbanyak, terpusat di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, dan Bali. Sedangkan untuk kota di perbatasan seperti NTT, Sulbar dan Maluku Utara tergolong kekurangan dokter spesialis.
Untuk itu Kementerian Kesehatan (kemenkes) menginisiasi program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) sehingga pemerataan dokter spesialis di seluruh pelosok Indonesia bisa tercapai. Dan, sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, hari ini, Senin (6/2/2017), Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengukuhkan 21 anggota Komite Penempatan Dokter Spesialis periode 2016-2019.
Komite ini, kata Menkes Nila, akan membantu dirinya dalam menyusun perencanaan pemerataan dokter spesialis, menyiapkan wahana untuk kesiapan WKDS, memberikan masukan dalam menyusun rencana tahunan, membantu pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaran WKDS, serta melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan WKDS.
"Dengan dibentuknya komite ini maka kami berharap agar program WKDS segera berjalan dan mengatasi permasalahan kekurangan dokter spesialis. Sesuai dengan UU No 36 Tahun 2009 dimana setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan, memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau," ujar Menkes Nila pada Senin (6/2/2017).
Komite Penempatan Dokter Spesialis ini terdiri dari unsur Kementerian Kesehatan; Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; Kementerian Dalam Negeri; Organisasi Profesi dan Kolegium; Konsil Kedokteran Indonesia; Asosiasi Institusi Pendidikan; Ikatan Dokter Indonesia, Asosiasi Perumahsakitan dan Badan Pengawas Rumah Sakit.
Menkes mengatakan sebelum WKDS dilakukan, telah dilaksanakan visitasi ke Rumah Sakit untuk menilai kesesuaian dan kesiapan berupa sarana prasarana, sumber daya manusia, kelengkapan peralatan, dan kemananan.
"Dengan dukungan Organisasi Profesi Cabanh dan Dinas Kesehatan setempat, saya harap semua pihak punya komitmen untuk mencapai pemerataan dokter spesialis dan Rumah Sakit sebagai tempat penugasan dapat disiapkan dengan baik," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!