Suara.com - Obat penurun kolesterol yang dikenal sebagai statin yang biasanya digunakan bersama obat kemoterapi dianggap tidak berpengaruh dalam memperpanjang kelangsungan hidup pasien kanker paru-paru.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Oncology tersebut ternyata bertentangan dengan studi sebelumnya yang mengklaim bahwa statin memainkan peran besar dalam mencegah perkembangan kanker dan dapat memperpanjang kelangsungan hidup pada pasien dengan beberapa kanker.
Para peneliti dari Imperial College London dan University College London di Inggris telah menemukan bahwa statin, pada kenyataannya, tidak memberikan manfaat sama sekali pada pasien kanker paru-paru.
Statin sendiri bekerja dengan menurunkan kadar kolesterol pada pasien dan biasanya diresepkan oleh dokter untuk membantu mencegah serangan jantung atau stroke.
Untuk menghasilkan studi tersebut, peneliti mempelajari 846 pasien dari 91 rumah sakit di Inggris. Pasien dipilih secara acak untuk menerima statin atau placebo bersama pengobatan kemoterapi yang biasa mereka dapatkan.
Para pasien tersebut dimonitor selama dua tahun dan hasilnya, peneliti menemukan statin tidak memberikan hal positif kepada pasien. Meski begitu, statin juga tidak memberikan efek samping buruk bagi pasien kanker paru-paru.
"Ini hal umum bagi pasien dengan peningkatan kolesterol untuk mengonsumsi statin dan banyak pasien kanker akan atau telah diresepkan obat ini sepenuhnya terpisah dari pengobatan kanker mereka," kata Michael Seckl, profesor di Imperial College London dilansir dari Zeenews.
Meski begitu, tidak ada alasan bagi orang untuk berhenti mengonsumsi obat statin untuk mengelola kolesterol mereka agar tetap stabil. Tetapi sangat tidak mungkin bagi pasien kanker paru-paru untuk mengonsumsi statin karena tidak akan membuat perbedaan apapun untuk hasil pengobatan kanker mereka.
"Karena semua statin bekerja dengan cara yang sama untuk menurunkan kolesterol, itu relatif tidak mungkin bahwa statin selain Pravastatin akan memiliki efek yang berbeda, lebih menguntungkan," kata Seckl.
"Hasil kami cocok dengan percobaan acak lainnya memeriksa berbagai jenis kanker, tetapi ini jauh lebih kecil dari penelitian kami sendiri, dan mereka juga telah menunjukkan tidak ada manfaat untuk menggunakan statin dalam pengobatan kanker," kata Profesor Allan Hackshaw, dari Cancer Research UK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis