Suara.com - Obesitas telah menjadi epidemi di seluruh dunia. Data 2014 menemukan bahwa lebih dari 600 juta orang di seluruh dunia menderita obesitas.
Kondisi obesitas sendiri selama ini hanya dikaitkan dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke. Namun menurut Ketua PERNEFRI Dr. Dharmeizar, Sp.PD–KGH, obesitas juga menjadi faktor risiko penyakit ginjal kronik.
Ia mengatakan indeks massa tubuh yang tinggi pada orang obesitas dapat memperberat kerja ginjal yang berujung pada kerusakan ginjal. Bahkan survei menunjukkan bahwa individu yang terkena obesitas memiliki peningkatan risiko sebesar 83 persen untuk menderita penyakit ginjal kronik.
"Ginjal berfungsi membuang zat yang tidak berguna dari tubuh. Pada orang dengan obesitas yang memiliki indeks massa tubuh luas maka zat yang dihasilkan tubuh lebih banyak, sehingga ginjal bekerja lebih keras dan akan menyebabkan penyakit ginjal kronik," ujar Dharmeizar pada temu media Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Oleh karena itu, ia menambahkan, keberhasilan penurunan berat badan tak hanya dapat memperbaiki pengendalian diabetes dan tekanan darah tinggi tapi juga menurunkan risiko terkena penyakit ginjal kronik. Apalagi penyakit ginjal kronik tidak menunjukkan gejala apapun pada penderitanya.
"Jadi yang bisa kita lakukan adalah pencegahan. Pola diet sehat seperti konsumsi buah dan sayur, diet rendah lemak, batasi garam, gula dan lemak, perbanyak air putih dan rutin melakukan aktivitas fisik untuk menurunkan berat badan berlebih," tambah Sharmeizar.
Ia juga menambahkan pemeriksaan dini penting dilakukan terutama bagi mereka yang berisiko, seperti pada penderita hipertensi, diabetes dan obesitas.
"Pemeriksaan bisa dilakukan melalui tes darah, USG, biopsi jaringan ginjal. Pemeriksaan urin berfungsi untuk melihat kadar albumin atau protein sebagai penanda adanya penyakit ginjal kronik," pungkas Sharmeizar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja