Suara.com - Gejala malaria umumnya meliputi demam, menggigil berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan atau pegal-pegal. Tapi di Halmahera Selatan, masyarakat yang mengalami gejala diatas sempat dianggap telah disantet atau 'diguna-guna'.
Hal ini diungkapkan Kader PLA dari Halmahera Selatan, Saiful Hilahek. Ia menceritakan, pada 2008 tanah di sekitaran desa Doro, di mana dirinya memberikan bimbingan, sebagian besar terdiri dari rawa.
Oleh karena itu, ia memberikan edukasi pada masyarakat setempat bahwa penyakit demam tinggi disertai sakit kepala yang dialami mereka bersumber dari nyamuk anopheles sp yang membawa parasit malaria.
"Mereka akhirnya menyadari kalau yang mereka alami disebabkan malaria. Saya sampaikan bahwa malaria penyakit berbahaya yang disebabkan gigitan nyamuk dan saya ajak pemerintah desa untuk melakukan pembersihan lingkungan," ujar dia pada temu media Hari Malaria Sedunia di Jakarta, Senin (17/4/2017).
Masyarakat setempat dipimpin oleh Saiful akhirnya bergotong royong membersihkan rawa-rawa yang digenangi air. Mereka membuat saluran air agar genangan mengalir ke sungai.
Area rawa pun diubah menjadi rumah dan lapangan bola. Edukasi seputar malaria dan cara pencegahannya pun terus diberikan tim Saiful.
"Alhamdulillah sejak itu (2008) kasus malaria hanya 83 kasus per 1.000 di tahun 2008 dengan 2 kematian, kini kasusnya sudah di bawah 1 per 1.000 penduduk," tambah dia.
Usut punya usut, masyarakat desa Doro juga menggunakan kelambu demi menghalau gigitan nyamuk malaria. Mereka meyakini bahwa kelambu merupakan cara efektif mencegah malaria.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, M. Subuh mengatakan salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah memasang kelambu.
Baca Juga: Cita Citata Rilis "NYCita" Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
"Langkah ini terbukti 80 persen efektif mencegah gigitan nyamuk Anopheles sp yang membawa parasit malaria," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Cegah Malaria, Kemenkes Imbau Masyarakat Gunakan Ini saat Tidur
-
Nyamuk Sering Gigit Anda Ketimbang Orang Lain? Ini Alasannya
-
Sukses Mencapai "Nol Malaria", Apa Rahasia Aceh Barat Daya?
-
Hati-hati, Semua Nyamuk Berpotensi Tularkan Penyakit Kaki Gajah!
-
Cara Sederhana Ini Bisa Cegah Penyebaran Virus Zika
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat