Suara.com - Salah satu produk yang umum digunakan bayi, termasuk bayi prematur adalah popok. Namun untuk bayi prematur, popok yang tepat digunakan, kata Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) dari RSCM, harus sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Bayi prematur atau lahir sebelum waktunya, lanjut dia, biasanya memiliki berat badan rendah saat lahir, yakni kurang dari 2500 gram. Padahal, normalnya bayi lahir dengan berat di atas 3000 gram.
"Posisi bayi dalam kandungan kan membentuk kurva C artinya menekuk. Kalau popok kegedean maka kaki akan dislokasi, keluar dari sendi panggul. Ketika besar nanti dia jalannya seperti robot," ujarnya pada temu media yang dihelat MamyPoko di RSCM Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Selain memengaruhi gerak bayi saat tumbuh besar, menggunakan popok tak sesuai ukuran, lanjut Rinawati, juga dapat memicu kematian pada bayi. Pasalnya, bayi prematur lahir sebelum waktunya sehingga rentan mengalami ketakutan saat berada di luar kandungan.
"Kami harus membuat bayi prematur jangan kaget atau diatur sedemikian rupa agar mirip di kandungan. Dengan memakai popok yang sesuai merupakan solusi penting agar bayi tetap merasa nyaman," terang dia.
Dalam kesempatan yang sama, Irma Oktaviani, Brand Manager MamyPoko mengatakan penggunaan popok ukuran normal pada bayi dengan berat badan rendah menyebabkan adanya celah di antara pinggang atau pangkal paha. Pada gilirannya hal ini dapat membuat bayi prematur menjadi tidak nyaman.
"MamyPoko memiliki popok yang sesuai dengan bayi berat badan rendah atau bayi prematur. Popok ini berukuran lebih kecil sehingga mengikuti bentuk panggul bayi prematur. Dibuat dari bahan air silky, serat lembut, dan tipis seperti sutra, sehingga lebih nyaman," papar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!