Suara.com - Selama ini banyak orang menganggap bahwa perubahan berat badan, rambut kering dan rapuh, sulit tidur atau gairah seks menurun disebabkan oleh stres. Namun faktanya, keluhan-keluhan tersebut bisa juga disebabkan oleh gangguan tiroid.
Senior Medical Science Manager PT. Merck TBK, dr. Maria Christina Hanindita menjelaskan kelenjar tiroid adalah sebuah kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher, tepatnya di bawah jakun.
Fungsi kelenjar tiroid, lanjut dia, di antaranya membantu tubuh untuk membakar energi dan konsumsi oksigen, metabolisme protein dan karbohidrat, metabolisme lemak, metabolisme tulang, fungsi otot, mempengaruhi otak, sistem saraf dan psikis, serta berperan pula dalam fertilitas dan kehamilan.
"Hormon tiroid harus seimbang tidak boleh kelebihan dan kekurangan. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan," papar," Maria di acara peresmian RPTRA Gedong Trikora dan Taman Sehat Merck di Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sda dua tipe utama gangguan tiroid yaitu, hipotiroid dan hipertiroidi yang memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Hipotiroid, kata Maria, adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Penyebabnya, bisa banyak hal seperti penyakit autoimun, kerusakan kelenjar tiroid, jumlah yodium yang terlalu banyak atau sedikit dan pengobatan karena radiasi.
Hipertiroid sendiri, menurut dia, merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid melepaskan terlalu banyak hormon dalam aliran darah sehingga terjadi metabolisme yang cepat. Hipertiroid cenderung terjadi karena faktor keturunan dalam keluarga dan lebih sering terjadi pada perempuan usia muda.
Sayangnya, gangguan tiroid cukup sulit untuk dikenali karena menunjukkan gejala yang sangat umum seperti kelelahan, rasa cemas, perubahan berat badan, masalah menstruasi dan sulit tidur.
Dalam momentum Pekan Kesadaran Tiroid International, Merck mencoba mengedukasi masyarakat mengenai gejala umum gangguan tiroid yang sering di salahartikan dan diabaikan sebagai akibat kesibukan gaya hidup modern. Meski tak berbahaya, namun gangguan tiroid dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
"Karena tiroid sulit dideteksi maka kita meng-endorse awarness mengenai tiroid ini. Tidak ada jalan lain selain berdiskusi ke dokter," papar Business Unit Director Primary Care Merck, Sulfina Arindah.
Baca Juga: Kelenjar Tiroid Membesar, Apa yang Harus Dilakukan?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?