Suara.com - Bila Anda 'kebobolan' hamil saat sedang mengonsumsi pil KB, selain bingung tentu akan muncul perasaan cemas. Bagaimana dengan nasib janin dalam kandungan? Benarkah minum pil KB saat hamil bisa membuat Anda keguguran?
Menjawab kekhawatiran itu, hellosehat.com mengemukakan bahwa pil KB memang tidak boleh digunakan jika sedang mengalami kehamilan. Ini dikarenakan pil KB mengandung hormon.
Selama kehamilan, hormon dalam tubuh perempuan diatur sedemikian rupa agar dapat menjaga janin tetap sehat dan dapat tumbuh dengan baik. Jika minum pil KB saat hamil, maka keseimbangan hormon akan terganggu.
Hal tersebut tentu saja berbahaya untuk perkembangan janin, seperti keguguran, berat badan lahir rendah, atau bahkan dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Jika Anda baru mengetahui Anda positif hamil padahal Anda sedang mengonsumsi pil KB, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter spesialis kandungan agar dokter dapat memantau jalannya kehamilan Anda secara langsung. Dengan mengunjungi dokter, Anda akan mengetahui apakah si kecil baik-baik saja atau tidak.
Sengaja minum pil KB saat hamil dapat dikatakan sebagai tindakan aborsi. Penggunaan obat-obatan secara sengaja untuk mengugurkan kandungan termasuk dalam tindakan ilegal dan kriminal.
Sama seperti perbuatan kriminal lainnya, aborsi yang disengaja dapat dikenakan sanksi hukum berupa pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal sebesar Rp1 miliar.
Aborsi sendiri tanpa alasan medis darurat seperti kehamilan yang mengancam nyawa ibu atau bayi yang dikandungnya dapat berisiko perdarahan, kerusakan rahim, infeksi akibat aborsi, radang panggul, dan kemandulan atau infertilitas.
Lantas, apakah aman menggunakan KB spiral?
Anda tidak perlu khawatir. Jika Anda hamil saat masih memakai KB spiral, alat kontrasepsi ini tidak akan melukai janin ataupun menyebabkan bayi lahir cacat.
Jadi, tidak ada risiko apa pun pada janin. Sebab, posisi spiral berada di luar kantong kehamilan. Nanti ketika Anda melahirkan, spiral bisa keluar bersama-sama dengan bayi.
Jika spiral mudah diambil, dokter akan mengeluarkan spiral tersebut. Akan tetapi, pengambilan spiral justru dapat berisiko.
Kalau terjadi perdarahan justru akan terjadi keguguran. Itulah mengapa, jika spiralnya memang sulit untuk diambil, dokter akan membiarkannya.
Sama halnya dengan pil atau suntik KB. Bila dokter melihat perkembangan janin baik, kehamilan tetap bisa diteruskan. Jika tidak hal ini akan berisiko keguguran. Hal terpenting setelah mengetahui Anda hamil, penggunaan pil KB atau suntik KB langsung dihentikan.
Jika Anda tetap meneruskan pemakaian pil atau suntik KB karena mengharapkan keguguran. Belum tentu hal ini akan terjadi, risikonya justru bisa menyebabkan kecacatan janin.
Tapi awas, penggunaan KB spiral berisiko kehamilan ektopik. Anda perlu mewaspadai risiko kehamilan ektopik dari penggunaan KB spiral.
Bila Ibu merasakan nyeri hebat di perut bagian bawah atau perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya saat masih menggunakan alat kontrasepsi, segera kunjungi dokter kandungan.
Pasalnya, ini bisa merupakan gejala kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan. Jika ada hambatan atau infeksi di saluran telur, perjalanan sel telur yang sudah dibuahi menuju rahim akan terganggu. Akibatnya, hasil konsepsi bisa berkembang di saluran telur atau di luar rahim.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar