Suara.com - Remaja perempuan asal Inggris dan Amerika Serikat disebut paling gemuk di dunia. Remaja asal Inggris berada di urutan kedua remaja Amerika dalam tingkat lemak di perut yang berbahaya.
Berdasarkan studi mengenai negara dengan berat badan terberat, kebanyakan dari para remaja perempuan di negara itu mengaku mengalami kegemukan.
Studi dilakukan terhadap orang-orang yang mengalami kegemukan menunjukkan lingkar pinggang mereka lebih dari setengah tinggi badannya. Itu menunjukkan bahwa delapan dari 10 orang dewasa di Inggris mengalami kegemukan, dan berisiko mengalami serangan jantung, kanker, dan diabetes.
Ahli diet mengungkapkan, lingkar pinggang lebih dari setengah tinggi badan mereka merupakan kunci hidup lama sebagai orang yang perutnya mengalami kegemukan.
Kondisi kegemukan itu dialami lelaki (86,6%), di bandingkan perempuan (77,2%). Di bandingkan perempuan muda lebih banyak remaja perempuan (51,4%) di bandingkan remaja laki-laki (48,7%) yang mengalami kegemukan.
Lelaki Irlandia sama buruknya dengan lelaki Inggris (86,4%), sementara perempuan Irlandia sedikit lebih ramping (70,9%). Di antara anak-anak Irlandia, hal itu sedikit lebih umum di kalangan remaja laki-laki (49,2%) dibandingkan remaja perempuan (48,7%).
Para ilmuwan mengatakan, bahwa kegemukan merupakan indikator yang lebih baik daripada obesitas.
Ini sangat memprihatinkan, di mana di negara-negara maju seperti Irlandia dan Inggris, sekitar sepertiga anak-anak dan dua pertiga orang dewasa kelebihan berat badan atau obesitas. Angka itu masih tinggi, tapi jauh lebih sedikit daripada jumlah yang "terlalu banyak".
Periset Australia dan Selandia Baru menuturkan, banyak orang yang aktif secara fisik, termasuk atlet profesional di berbagai olahraga dan personel militer, termasuk dalam kategori tersebut.
"Prevalensi populasi berlebih di 30 negara paling maju di dunia secara substansial lebih tinggi daripada perkiraan global terakhir, dengan pertumbuhan terbesar. Karena jumlah orang yang mengalami kelebihan lemak di perut relatif baru," jelas Profesor Paul Laursen, dari Universitas Teknologi Auckland.
"Perut overfat merupakan kondisi yang paling tidak sehat, jadi ini menyangkut ukuran lingkar pinggang rata-rata, yang umumnya mengindikasikan kelebihan berat badan telah meningkat," tandasnya. (Metro)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan