Suara.com - FDA telah mengeluarkan peringatan keselamatan setelah lima orang meninggal saat menjalani prosedur penurunan berat badan yang semakin populer, menggunakan balon.
Lima kematian terjadi dalam kurang dari sebulan setelah menjalani prosedur salline balloon, yaitu balon berisi salin yang ditanamkan ke dalam lambung untuk menekan nafsu makan dan mengurangi konsumsi makan berlebih. Namun, FDA sedang menyelidiki bagian mana dari proses penurunan berat badan tersebut yang mengakibatkannya jadi fatal.
Salah satu perusahaan di balik perawatan yang semakin populer, Apollo Endo Surgery, menemukan tak ada yang salah, dan mengklaim bahwa kejadian kematian itu masih sangat rendah. Dari 277 ribu perangkat yang ditanamkan, hanya 21 kematian yang dilaporkan terjadi.
Prosedur tersebut mengharuskan pasien menelan balon berisi air garam untuk membantu mereka merasa kenyang, hingga akhirnya menurunkan berat badan.
FDA mengeluarkan peringatan awal tahun ini tentang balon yang terlalu banyak sehingga menimbulkan risiko pankreatitis.
Amerika memiliki kondisi yang buruk terkait penurunan berat badan. Pada tahun 2016, Centers for Disease Control (CDC) memperkirakan lebih dari dua pertiga orang Amerika (68,8 persen) dianggap memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Itu berarti sekitar 200 juta orang mengalami kondisi berbahaya tersebut.
Selama bertahun-tahun, karena epidemi obesitas mendekati tingkat tertinggi sepanjang masa, dokter dan pihak lain yang terlibat dalam perawatan kesehatan telah mencoba mengembangkan prosedur yang mempercepat proses penurunan berat badan bagi mereka yang merasa melakukan semua yang mereka bisa. Salah satu solusi yang disetujui FDA oleh dokter tersebut ialah, menelan balon.
Obalon merupakan prosedur tiga langkah non-invasif yang mengharuskan Anda menelan tiga balon selama tiga bulan. Prosedur tersebut disetujui Food and Drug Administration pada September 2016, dan disahkan untuk umum pada Januari 2017.
Menurut Pret-a-Reporter, ini menjadi komitmen selama enam bulan, namun hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk dikelola.
Prosedur itu dimulai dengan menelan kapsul yang meliputi balon oleh dokter melalui kateter. Setelah sepenuhnya terisi dengan gas, balon yang hanya seukuran jeruk dan beratnya sekitar satu sen, dimasukkan ke dalam perut. Proses ini diulang satu dan dua bulan kemudian.
Balon membantu pasien menurunkan berat badan karena mereka mengambil ruang di dalam perut, membuat Anda merasa kenyang. Namun, alasan mengapa prosedur ini begitu berisiko karena hal itu mengurangi efek samping negatif yang biasanya terkait dengan prosedur lambung, seperti mual atau sakit perut parah, karena balon mengapung ke atas perut.
Pada akhir masa prosedur pelangsingan, dokter akan mengeluarkan balon, dan pada saat itu pasien sudah mulai dapat melihat hasilnya. Dengan harga mulai dari USD6.000 sampai USD9.000, ini bukan prosedur penurunan berat badan yang paling mahal. Namun, beberapa penelitian mengklaim bahwa prosedur itu bisa memfasilitasi penurunan berat badan dua kali lipat. (Delish)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik