Suara.com - Ketika berbicara tentang manfaat dan risiko rokok elektronik atau vape, para ahli dan perokok sama-sama tidak dapat menyetujui banyak hal.
Apakah rokok elektronik merupakan alternatif "lebih sehat" dari rokok tradisional? Dapatkah rokok elektronik membantu Anda benar-benar berhenti merokok? Benarkah rokok elektronik ini adiktif?
Sejauh ini, penelitian tentang rokok elektronik seakan memiliki dua sisi, antara baik dan buruk. Setiap beberapa bulan, sebuah studi muncul yang bertentangan dengan pendahulunya.
Contoh kasusnya, pada 2016 peneliti menerbitkan penelitian yang menunjukkan para perokok elektronik, 28 persen lebih kecil kemungkinannya berhenti merokok daripada perokok yang tidak menggunakan vape. Kini, lebih dari setahun kemudian, sebuah penelitian baru muncul dengan kesimpulan berlawanan.
Menurut sebuah studi dari Columbia Mailman School of Public Health yang diterbitkan dalam jurnal Addictive Behaviors, lebih dari separuh pengguna rokok elektronik di Amerika, telah berhenti menghisap rokok tradisional dalam lima tahun terakhir, di bandingkan dengan 28 persen perokok dewasa yang belum pernah menggunakam rokok elektronik sebelumnya.
Dengan menggunakan data dari Survei Kesehatan Nasional 2014 dan 2015 (sampel terhadap perokok saat ini dan mantan perokok yang berhenti pada tahun 2010 atau yang lebih baru), para periset menemukan bahwa penggunaan rokok elektronik sehari-hari sebenarnya adalah prediktor terkuat untuk berhenti merokok.
Orang-orang yang menggunakan vape sesekali sebenarnya juga cenderung berhenti merokok.
"Sementara pertanyaan mengenai keefektifan rokok elektronik untuk penghentian merokok tetap ada, temuan menunjukkan, bahwa seringnya menggunakan rokok elektronik juga dapat memainkan peran penting dalam penghentian atau pencegahan keinginan merokok untuk beberapa perokok," kata Daniel Giovenco, Ph.D., seorang pemimpin Penulis studi dan asisten profesor ilmu sosiomedis.
Pada akhirnya (setelah memperhitungkan berbagai faktor pengendali seperti keinginan untuk berhenti, pencapaian pendidikan, asuransi kesehatan, dan usia), penelitian tersebut menemukan probabilitas seseorang yang berhenti merokok tradisional tiga kali lebih tinggi jika mereka sering menggunakan rokok elektronik, di bandingkan dengan non-rokok elektronik.
Baca Juga: "Vape Bukan Rokok Elektrik, Solusi Berhenti Merokok"
Terlepas dari apakah Anda menggunakan rokok elektronik untuk membantu berhenti merokok tradisional atau hanya mematikan kebiasaan mengonsumsi nikotin, mereka yang sama sekali tidak merokok dilaporkan secara statistik lebih bahagia, dan lebih kaya. (Mensfitness)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia