Suara.com - Masuk angin, demam, pilek, atau sakit kepala merupakan beberapa contoh penyakit umum yang memiliki harapan hidup tinggi, karena dapat dengan mudah diobati.
Namun, Anda juga perlu mengetahui bahwa ada pula penyakit langka dan mematikan yang hingga kini dunia medis modern belum berhasil menemukan obat maupun perawatan yang efektif untuk mengatasi penyakit tersebut.
Lantas, apa saja penyakit yang langka yang paling mengerikan dan mematikan di dunia? Berikut daftarnya dihimpun oleh hellosehat.com.
1. Noma (Cancrum oris)
Noma (cancrum oris) adalah infeksi yang menyebabkan pembentukan bisul di mulut atau pada alat kelamin. Bisul-bisul yang tadinya dapat terlihat dengan mata telanjang ini bisa “bergerak” masuk ke dalam jaringan tubuh sampai tidak muncul lagi, sehingga menyebabkan cacat dari dalam tubuh.
Harapan bertahan hidup dari penyakit mematikan ini cukup kecil. Hampir 90 persen orang yang mengidap Noma akhirnya meninggal akibat komplikasi infeksi tersebut. Noma umumnya terjadi pada anak-anak kurang gizi di daerah yang sanitasi dan kebersihannya kurang. Infeksi ini paling sering terjadi pada anak-anak antara usia 2 sampai 5 tahun.
2. Mycetoma (Madura Foot)
Mycetoma adalah penyakit kulit kronis yang menyebabkan pembengkakan pada kaki dan akhirnya melumpuhkan. Mycetoma yang disebabkan oleh jamur (Eumycetoma) atau bakteri filamen (Actinomycetoma) ini punya nama lain “Madura foot” — eits, bukan dari Madura yang ada di Indonesia, loh!
Mycetoma kali pertama diidentifikasi di Madurai, India, pada pertengahan abad ke-19. Penyakit ini biasanya muncul pada pekerja pertanian atau pada individu yang berjalan tanpa alas kaki dalam kondisi kering dan berdebu.
3. Complex Regional Pain Syndrome (CRPS)
CRPS adalah penyakit yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, sehingga membuat pengidapnya mengalami kelelahan kronis akibat kekurangan tenaga. CPRS disebabkan oleh kerusakan sistem saraf dan sistem saraf pusat di otak.
Rasa sakitnya dapat begitu merusak hingga menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Seseorang yang menderita CRPS akan merasa tubuhnya panas seperti terbakar dan mengalami rasa nyeri yang menusuk tubuh serta sensasi berdenyut-denyut. Hal ini juga dapat menyebabkan mati rasa, bengkak, nyeri sendi, dan insomnia.
4. Kusta
Kusta adalah infeksi kulit yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae. Kusta banyak ditemukan di Indonesia. Kusta menyebabkan peradangan pada kulit, mata, saraf dan saluran pernapasan sehingga akhirnya bisa menyebabkan hilangnya bagian tubuh yang tampak mengerikan dan kehilangan penglihatan.
Gejala kusta yang paling umum adalah bercak berwarna pucat di kulit yang tersebar acak dan lama-lama terasa kebas. Bagian tubuh yang terinfeksi akan hilang tergerogoti bakteri.
Gejala kusta biasanya muncul dalam tiga sampai lima tahun setelah terpapar bakteri M. leprae. Beberapa orang tidak mengalami gejala sampai 20 tahun kemudian.
Waktu antara kontak dengan bakteri dan munculnya gejala yang lama, membuat dokter sulit menentukan kapan dan di mana kusta terinfeksi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal