Suara.com - Tamara Minge, yang gemar membunyikan rahangnya hingga berbunyi "klik" secara tidak sengaja mengabaikan gejala kondisi medisnya, sampai suatu hari membuat dia menemukan rahangnya benar-benar terkunci. Itu membuat dia sama sekali tidak bisa membuka mulutnya ketika bangun tidur di akhir 2012.
"Saya membuka mulut saya, dan tidak bisa terbuka lebih dari selebar jari, itu menimbulkan rasa sakit. Saya tidak bisa membukanya lebih dari selebar jari," katanya pada Mamamia.
Minge, seorang single mother untuk putrinya yang berusia tujuh tahun, pergi ke dokter gigi yang memindahkannya ke ahli bedah wajah spesialis setelah menduga ada sebuah cakram di rahang perempuan 29 tahun itu.
Tamara yang berasal dari Gunung Gambier di Australia, harus menempuh lebih dari 264 mil untuk melakukan operasi pengangkatan di Melbourne, dan menjalani perjalanan pulang selama 10 jam. Dia menjalani prosedur untuk memperbaiki rahangnya, tapi malah membuatnya lebih buruk.
Hasil pemeriksaan kemudian mengungkapkan, dia menderita osteoartritis di sendi kanan dan kanan rahangnya, yang berarti tulang rawan di antara persendian telah rusak. Satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah, penggantian rahang kanannya dengan menggunakan sendi buatan palsu.
"Dokter bedahnya mengatakan, bahwa pengujian alerginya tidak diperlukan saat dia telah menanyakan kepadanya, dan membiarkan dia tahu tentang alerginya terhadap nikel serta perhiasan. Dokter mengatakan, pengujian alergi tidak diperlukan dan bahwa sendi itu terbuat dari titanium, tidak disebutkan nikel," ungkap Kristyn Norton, seorang teman Tamara.
Operasi yang dia lakukan pada bulan November 2013 menelan biaya USD17.000, dan membutuhkan waktu lima jam untuk mengganti sendi rahang rematik yang telah menyatu dengan dasar tengkorak Tamara.
Namun, beberapa bulan setelah operasi, Tamara mulai mengalami masalah lainnya, dia merasakan nyeri, dan pembengkakan di kulit.
Setelah pengujian skin patch dengan dokter kulit terungkap, dia alergi terhadap nikel dan kobalt, dua logam yang tertanam di sendinya. Pada awal 2016, Tamara mulai merasakan sakit yang tak tertahankan pada sendi rahang kirinya, dan diberi tahu bahwa ini juga perlu diganti.
Baca Juga: Ini Alasan Puasa Bisa Memicu Bau Mulut
Tamara pun menjalani operasi tanpa masalah, dan ditanami sebuah sendi prostetik titanium yang tidak mengandung logam yang menimbulkannya alergi. Masalah belum selesai di sini, penggantian rahang kanan Tamara memburuk, dan dia berisiko terkena alergi selama periode lama.
"Ini akan dihapus dalam operasi yang sulit dan dia akan dibiarkan tanpa sendi dan menutup rahangnya minimal selama enam minggu untuk membiarkan tulang sembuh dan kemudian memasang sendi baru dengan menjalani operasi lain," ujar Kristyn, sahabat Tamara, mengungkapkan satu-satunya pilihan yang harus dilakukannya adalah melepas prostetik sehingga bisa ditukar dengan sambungan titanium murni.
"Untuk setiap operasi, dia harus mengeluarkan minimal USD10 ribu. Itu tidak termasuk biaya lainnya. Setiap operasi yang harus dia tempuh bolak-balik dari Melbourne, tinggal di sana selama seminggu sampai 10 hari setelah operasi, dan sekitar empat hingga enam minggu kerja setiap saat. Serta bergantung pada orang untuk membantu menjaga putrinya," tandasnya. (Mirror)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis