Suara.com - Media sosial memang membuat kita terhubung dengan teman-teman yang jauh, selama 24 jam. Sayangnya, kemudahan terhubung dengan jejaring Anda yang luas menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior menemukan, orang-orang dengan lebih banyak teman di Facebook rentan mengalami gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan bagian atas. Peneliti di Regis University menjelaskan kaitan antara penggunaan Facebook, dengan risiko mengidap stres yang pada gilirannya mengganggu kesehatan.
"Pengguna yang menunjukkan tingkat kecemasan tinggi cenderung lebih sering log in ke Facebook," ujar Campsy selaku peneliti.
Selain itu, pengguna Facebook yang cemas tergolong menghabiskan lebih banyak waktu memikirkan mengapa seseorang tidak segera membalas komentar yang mereka tinggalkan. Penelitian sebelumnya sebenarnya telah menemukan fakta bahwa Facebook cenderung meningkatkan kecemasan seseorang.
Peneliti percaya ini karena situs media sosial memungkinkan penggunanya untuk berulang-ulang memeriksa status orang lain di Facebook mereka. Selain itu, dua pertiga pengguna mengalami kesulitan tidur karena kegelisahan dan emosi negatif lainnya yang dialami setelah menggunakan Facebook.
Seperti diketahui, stres kronis dapat menekan fungsi kekebalan tubuh sehingga seseorang rentan mengidap infeksi. Kecemasan yang disebabkan oleh penggunaan media sosial juga dapat memicu masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan bagian atas.
"Mereka yang memiliki lebih banyak teman di Facebook melaporkan, tingkat kecemasan dan stres yang lebih tinggi dan lebih banyak infeksi," tambah dia.
Meski studi ini berfokus pada Facebook, namun penelitian lain menunjukkan bahwa media sosial lainnya seperti Instagram juga dapat memicu stres dan gangguan kesehatan lainnya. Awal tahun ini, sebuah penelitian menemukan Instagram terbukti meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan rasa takut kehilangan yang begitu besar. Jadi bijak-bijaklah dalam menggunakan media sosial. [Medical Daily]
Baca Juga: Survei: 40 Persen Perempuan Alami Depresi dan Kecemasan
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh