Suara.com - Anak yang terlahir dengan kondisi kulit kering disarankan untuk tidak sering-sering dimandikan dan jangan dimandikan terlalu lama. Ini perlu agar kulit anak yang sangat sensitif itu tak rusak.
Saran ini diberikan oleh Dr. Jerome Valleteau de Moulliac, seorang dokter pakar kesehatan kulit anak dan bayi asal Prancis di Jakarta pada Rabu (13/9/2017).
"Untuk bayi dengan kulit yang sangat kering, mandikan dua kali sehari dan jangan terlalu lama dimandikan," kata De Moulliac yang dihadirkan sebagai pembicara dalam peluncuran sebuah produk kesehatan bayi itu.
Bayi yang lahir dengan kulit kering biasanya memiliki kelenjar keringat yang belum berkembang penuh atau memiliki variasi tingkat kelenjar minyak pada usia satu bulan pertama dan rutinitas.
Masalah kulit pada anak yang paling sering dijumpai adalah kulit kering, kerak di kepala, jerawat pada bayi, kemerahan dan ruam popok.
Selain frekuensi dan lamanya mandi, orang tua juga diminta memperhatikan suhu air karena jika terlalu panas akan memperparah kondisi kulit pada anak. Orangtua juga perlu mengoleskan anak dengan pelembab dan menggunakan air mandi dengan tingkat keasaman yang netral.
"Jangan mandikan dengan air yang panas dan gunakan keasaman PH yang netral," lanjut De Moulliac.
Untuk masalah kerak di kepala, De Moulliac menjelaskan bahwa itu terkadi karena adanya kelenjar keringat sebaceous pada kulit kepala anak. Selain itu, anak juga memiliki tingkat sebum yang sama seperti orang dewasa. Sebum yang terkumpul kemudian membentuk menjadi kerak atau hyperseborrhea.
"Ini akan hilang. Tapi ini memang masalah estetika, tidak indah untuk dilihat dan ini sebenarnya normal," imbuh dia.
Untuk itu Moulliac menyarankan agar orangtua yang memiliki kerak pada kulit kepala untuk selalu rutin membersihkan kepala anak dengan menggunakan air hangat.
"Jangan lupa juga sisir setiap hari," ia menyarankan.
Tak berbeda jauh dengan kerak di kepala, anak juga kerap memiliki masalah jerawat.
"Untuk masalah ini, sama penangannya dengan kerak di kepala. Orangtua tidak perlu khawatir karena ini hanya masalah estetis. Nanti akan hilang sendiri."
Untuk masalah kemerahan, biasanya hal itu terjadi pada bagian pipi anak karena lapisan epidermis yang tipi dan sensitif. Beberapa penyebab tambahannya adalah air liur, makanan, mainan, dan lendir yang keluar dari hidung.
Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan menurut Moulliac adalah membersihkan tangan dan mulut anak setelah makan, memberikan pelembab di sekitar bibir dan jika perlu, gunakan krim protektif yang aman bagi bayi.
"Dan jika sangat parah, beri antibiotik atau obat lain dari dokter," tambah Moulliac.
Kasus terakhir, yaitu ruam popok biasanya terjadi karena adanya gesekan serta risiko infeksi yang lebih tinggi di area bokong bayi. Cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengganti popok secara reguler, membersihkan anak dengan air saat buang air serta menggunakan pelembab dan mengeringkannya.
Berita Terkait
-
Kulit Bayi Sehat, Tidur pun Nyenyak: Pentingnya Pilih Popok yang Tepat di Iklim Tropis
-
Atasi Masalah Kulit Sensitif Bayi, Produk Skincare Jadi Pilihan Favorit Masyarakat
-
Kulit Bayi Bukan Miniatur Kulit Dewasa! Ini Cara Merawatnya yang Benar
-
Picu Ruam Popok, Dokter Anak Bagi Tips Atasi Pengap dan Lembap pada Kulit Bayi
-
Terkuak Sebab Kulit Bayi Sensitif, Ini 5 Bahan Alami untuk Mengatasinya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis