Suara.com - Pergeseran pola hidup membuat masyarakat berrisiko mengidap penyakit tak menular. Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tingginya jumlah penderita penyakit tidak menular turut berpengaruh pada terserapnya iuran BPJS Kesehatan untuk membiayai pesertanya.
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta Andayani Budi Lestari mengatakan total biaya penyakit katastropik pada rentang waktu 2014 - 2016 mencapai Rp36,3 triliun atau 28% dari total biaya pelayanan kesehatan rujukan.
"Peringkat biaya teratas diduduki oleh hipertensi dengan jumlah biaya Rp12,1 triliun, disusul dengan diabetes mellitus sebesar Rp9,2 triliun, penyakit jantung koroner sebesar Rp7,9 triliun, dan gagal ginjal kronis sebesar Rp6,8 triliun,” kata dia dalam acara Konferensi Pers bertema BPJS Kesehatan Goes to Campus di Jakarta, Selasa (19/09/2017).
Penyakit katastropik atau tidak menular, kata dia, cenderung terjadi karena faktor perilaku hidup tak sehat, seperti merokok, makanan tidak sehat, kurang olahraga, dan sebagainya. Apabila dibiarkan, kondisi tersebut dikhawatirkan dapat membawa dampat kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia maupun keberlangsungan program JKN-KIS.
"Mari kita bayangkan. Jika satu orang peserta harus melakukan operasi jantung dengan biaya Rp150 juta, maka biayanya ditanggung oleh iuran 5.882 peserta kelas 3 yang sehat. Karena bersifat gotong royong itulah, setiap peserta wajib membayar iuran bulanan tepat waktu," tambahnya.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan menggelar kegiatan “BPJS Kesehatan Goes to Campus” yang dilaksanakan secara bertahap di 9 (sembilan) perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kesembilan perguruan tinggi tersebut antara lain Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Diponegoro, serta Universitas Sebelas Maret.
Kegiatan tersebut ditujukan kepada mahasiswa mengingat periode usia remaja merupakan masa paling rentan dan memiliki risiko cukup besar terpengaruh lingkungan. Apalagi, penyakit katastropik seperti stroke, gagal ginjal, penyakit jantung, hipertensi, dan sebagainya, tidak hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan juga pada anak-anak dan remaja akibat kurang olahraga dan pola makan tidak sehat.
"Oleh karena itu, promosi pola hidup sehat kepada generasi muda harus dilakukan sejak dini, sehingga diharapkan para generasi muda dapat terhindar dari risiko penyakit katastropik," lanjut dia.
Baca Juga: BPJS Juga Harus Tanggung Jawab dalam Kasus Bayi Debora
Hingga Agustus 2017, BPJS Kesehatan, tambah dia, telah menjalin kerja sama dengan 22 perguruan tinggi negeri dengan total peserta 7.799 jiwa dan 28 perguruan tinggi swasta dengan total peserta 5.195 jiwa. Kerja sama tersebut meliputi pendaftaran kolektif mahasiswa menjadi peserta JKN-KIS, serta sosialisasi kepada mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat di lingkungan universitas yang bersangkutan.
"Hingga 15 September 2017, peserta JKN-KIS telah mencapai 181.701.561 jiwa. Sementara dalam hal pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 21.109 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 5.568 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang