Suara.com - Tertangkap melakukan kenakalan oleh guru tentu bukan hal yang baik. Seorang guru dari sebuah sekolah di Kota Fukuoka, Jepang, mengalaminya saat memperingatkan seorang siswa untuk menyingkirkan ponselnya saat kelas sedang berlangsung.
Ironisnya, dia dihukum sebagai gantinya setelah siswa itu tidak mematuhi aturan. Alih-alih hanya meletakkan tabletnya, siswa tersebut malah menghadapi gurunya yang berusia 23 tahun.
Dalam video yang telah berlalu, siswa berusia 16 tahun itu terlihat semakin mendekati guru tersebut dan menyerangnya dengan menendang betisnya terlebih dahulu.
Dia mulai menendang dengan kasar guru tersebut hingga dua kali lagi, diikuti pukulan kuat ke punggungnya. Siswa itu bahkan mencengkeram kerah gurunya, tapi berhenti saat dia akhirnya diteriaki oleh sang guru.
Insiden tersebut terjadi sebelum kelas dipenuhi siswa, yang salah satunya telah mengabadikan adegan kekerasan itu lewat video dan memasangnya dalam obrolan kelompok di aplikasi pesan mobile LINE. Demikian seperti dilaporkan Huffington Post Japan.
Sementara itu, saat peristiwa terjadi, murid-murid lain di kelas terdengar tertawa. Di video berdurasi 43 detik yang kemudian di-posting di Twitter oleh siswa lain itu, langsung viral seperti api di media sosial.
Saat jumpa pers disebutkan, peristiwa menghebohkan itu telah mengumpulkan lebih dari satu juta penayangan di YouTube setelah Otaku News menerbitkannya.
Menurut TokyoReporter.com, pejabat sekolah telah mengumumkan rencana untuk menguliahi para siswa yang tertawa selama serangan tersebut.
Sementara itu, pelaku penyerangan tersebut ditangkap oleh Polisi Prefektur Fukuoka pada 29 September malam.
Baca Juga: Beri Makan Beruang dari Dalam Mobil, Lelaki Ini Diserang
Menurut TokyoReporter.com, siswa tersebut mengaku "tidak ada kesalahan" dalam tuduhan yang diajukan kepadanya. Laporan tersebut menambahkan, bahwa guru yang dianiaya murid tersebut mengalami luka ringan, termasuk memar.
Di bawah hukum Jepang, para guru tidak boleh secara fisik menyakiti siswa dalam situasi apapun.
Menurut The Japan Times, kementerian pendidikan menerbitkan makalah penelitian untuk setiap sekolah baru membimbing para guru tentang bagaimana mendisiplinkan siswa dan juga mencantumkan pekerjaan dan larangannya, termasuk berapa lama seorang guru bisa menghukum siswanya berdiri di depan umum sebelum menjadi ilegal. (Asiaone)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat