Suara.com - Vaksin MR (Maes Rubella) diakui perwakilan Direktur Jndral Pencegahan dan Penegndalian Penyakit (P2P), dr Fidiansjah, sertifikasi halalnya masih dalam proses. Tentu saja hal ini menimbulkan pro kontra di masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam.
Anggota Komisi IX DPR RI/Fraksi PPP dan Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP, Okky Asokawati melalui keterangan resminya, angkat bicara terkait hal ini.
"Penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal belum adanya pengajuan sertifkkasi halal terhadap vaksin Rubella ini sungguh mengejutkan kita. Dengan kata lain, program vaksinasi rubella secara massal beberapa waktu lalu, belum ada jaminan soal kehalalan vaksin tersebut," katanya.
Menurut dia, semestinya sejak awal pemerintah mengajukan sertifikasi halal terhadap vaksin Rubella sebelum disebarluaskan ke masyarakat. Begitu juga MUI, semestinya sejak awal melakukan langkah aktif atas belum tersertifikasi vaksin tersebut.
Tidak hanya itu, hal ini juga telah melanggar hak konstitusional warga dalam menjalankan ajaran agama dan kepercayaannya. Seperti dalam Islam, kehalalan suatu produk merupakan hal yang substansial dan elementer bagi umat Islam.
"Nah, vaksin Rubella yang ternyata belum ada pengajuan sertifikasi kehalalan jelas berdampak pada aspek pemahaman umat Islam atas kehalalan suatu produk. Oleh karenanya, keyakinan keagamaan tidak terlindungi dengan belum adanya sertifikasi halal atas vaksin Rubella ini," beber Okky.
Kementerian Kesehatan sebagai leading sector dalam urusan vaksin ini, tambahnya, jelas abai dalam memastikan kehalalan vaksin rubella. Pemerintah juga abai dengan keberadaan UU No 30 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Oleh karenanya, ke depan pemerintah harus terlebih dahulu memastikan kehalalan vaksin imunisasi kepada masyarakat. Ini semata-mata untuk melindungi hak konstitusional warga.
"Belum tersertifikasi kehalalan vaksin Rubella ini menjadi kampanye negatif atas program pemerintah," kata dia.
Baca Juga: Imunisasi Campak dan Rubella
Pihak yang selama ini mempertanyakan urgensi Vaksin, semakin menambah argumentasi untuk menolak keberadaan vaksin. Padahal, menurut Okky, di sisi lain, vaksin imunisasi bagi anak-anak dan masyarakat sangat penting untuk melindungi kesehatan warga dari ancaman penyakit yang membahayakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat