Suara.com - Dalam sebuah penelitian, diet yang dilakukan seorang lelaki ternyata memainkan peran lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut peneliti, lelaki, terutama calon ayah, perlu memerhatikan makanan mereka secara ketat sebelum terjadi konsepsi atau peristiwa pertemuan sel telur dan sperma. Pasalnya, hal itu dapat memengaruhi kesehatan bayi nantinya.
Dalam kasus ini, penelitian ini selanjutnya menyarankan lelaki untuk lebih banyak mengonsumsi ikan, daging, sayuran dan buah-buahan ke dalam makanan sehari-hari mereka.
Periset dari University of Cincinnati di Ohio, AS menemukan, diet rendah karbohidrat dan protein tinggi oleh sang ayah akan membantu anak lebih sehat begitu mereka dilahirkan.
Mereka memelajari pada spesies lalat buah laki-laki dan dampak makanan terhadap keturunan mereka. Pemilihan lalat buah dalam penelitian karena lalat buah berbagi 60 persen gen yang sama dengan manusia.
Tim mengawinkan lalat buah jantan dengan betina setelah mereka mengubah makanan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa keturunan lalat buah cenderung tidak bertahan jika sang ayah mengonsumsi makanan diet rendah karbohidrat dan rendah protein.
Selanjutnya, peneliti menyimpulkan bahwa lelaki yang ingin menjadi ayah harus mengonsumsi makanan yang terdiri dari ikan, daging, sayuran dan buah sambil memotong pasta, nasi dan roti putih. Sementara makanan manis seperti permen, kue dan biskuit juga harus dihindari.
"Pada banyak spesies, para ibu melakukan banyak perawatan. Jadi, kami berharap ada efek dari diet ibu terhadap keturunan karena kaitan yang kuat. Namun, sungguh mengejutkan menemukan hubungan antara pola makan dan keturunan dari diet ayah," kata seorang peneliti, Michael Polak.
Studi ini datang pada saat peneliti memelajari lebih banyak tentang pengaruh lain yang dimiliki lelaki terhadap kesehatan bayi yang tidak harus dikodekan dalam gen, atau sebuah konsep yang disebut epigenetika.
Baca Juga: Pola Makan Tak Sehat Penyebab Utama Kematian di Dunia
Pengaruh ini meliputi efek lingkungan langsung seperti paparan toksin yang bisa diwariskan dari ayah ke keturunannya melalui air mani. Penelitian ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone