Suara.com - Sejak dulu kita diajarkan untuk menerapkan pola makan "4 sehat 5 sempurna" (4S 5S). Namun konsep makan ini tak lagi dipakai, karena dianggap menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
Pakar gizi dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB), Dr. Rimbawan mengatakan bahwa konsep makan "4 Sehat 5 Sempurna" belum tentu sehat, karena tidak disebutkan berapa porsi aman untuk mengonsumsi makanan tersebut.
"Selain itu penyebutan susu sebagai penyempurna dianggap tidak tepat karena bisa didapat dari lauk pauk karena termasuk pangan hewani," ujarnya pada sesi Journalist Goes to Campus bersama Danone di Bogor, Selasa (22/8/2017).
Sebenarnya, kata Rimbawan, sejak 2003 Indonesia sudah menggunakan Pedoman Gizi Seimbang sebagai petunjuk hidup sehat masyarakat Indonesia dalam menghadapi 'beban ganda masalah gizi', yaitu ketika kekurangan dan kelebihan gizi terjadi secara bersamaan.
"Bentuknya seperti tumpeng jadi semakin keatas semakin mengerucut. Kita tambahkan juga porsi yang dianjurkan agar tidak berlebihan," tambah dia.
Dalam konsep Tumpeng Gizi Seimbang ini sendiri, lanjut Rimbawan, sebenarnya tak berbeda jauh dengan "4 Sehat 5 Sempurna" dari segi jenis makanan. Masyarakat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, lauk pauk, sayur dan buah, namun dilengkapi dengan anjuran minum air putih, dan membatasi gula, garam dan lemak.
"Akan lebih sempurna jika disertai dengan aktivitas fisik, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta melakukan pengecekan kesehatan secara rutin," terangnya.
Sayangnya konsep Tumpeng Gizi Seimbang ini tak sepopuler "4 Sehat 5 Sempurna". Alasannya, sulit untuk menerjemahkan konsep pola makan seimbang ke masyarakat.
"Oleh karena itu kita sederhanakan dengan "5 Sehat 8 Sempurna". Semoga masyarakat bisa memahami pentingnya makan dengan gizi seimbang untuk mencegah kekurangan sekaligus kelebihan gizi," pungkas Rimbawan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional