Suara.com - Para ilmuwan dari AS telah meluncurkan dua alat pengeditan molekul baru yang dirancang khusus untuk menangani mutasi yang dipercaya menjadi penyebab terjadinya penyakit genetik pada manusia.
Alat ini bisa memperbaiki mutasi penyakit tanpa berobat, bahkan mengobati penyakit yang langka sekaligus mematikan.
Periset dari Harvard University, Broad Institute of MIT dan Harvard menawarkan cara yang tepat untuk memperbaiki kesalahan satu huruf pada gen, yang merupakan pengembangan pada asam deoksiribonukleat atau DNA.
Penelitian lain berfokus pada pengeditan asam ribonukleat atau RNA, yang membawa petunjuk genetik untuk membuat protein, tanpa mengubah DNA.
Kedua teknik tersebut digabungkan bersama untuk membangun alat pengedit gen yang diberi nama CRISPR-Cas9. Alat ini merupakan sejenis gunting molekuler untuk memangkas bagian genom manusia yang tidak diinginkan untuk kemudian diganti dengan DNA baru yang sehat. Genom merupakan bagian dari tubuh yang terdiri dari enam miliar huruf DNA, atau basis kimia.
"CRISPR seperti gunting, dan editor dasar seperti pensil," kata salah satu ahli dalam sebuah pernyataan.
Pengeditan dasar dilakukan dengan empat basis kimia DNA, yaitu adenin (A), sitosin (C), guanin (G) dan timin (T). Kesalahan huruf tunggal, yang disebut mutasi titik, dipercaya dapat menyebabkan penyakit genetik.
Dalam studi kedua, pengembang teknologi CRISPR-Cas9, menciptakan versi baru CRISPR yang dapat mengedit RNA yang dipercaya mampu membantu ilmuwan membuat perubahan sel yang tepat.
Salah satu ahli mengatakan bahwa sistem pengeditan RNA, yang disebut REPAIR, dapat "memperbaiki mutasi tanpa merusak genom". Namun, perubahannya tidak permanen karena RNA terdegradasi dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Mutasi Genetik Langka, Rambut Perempuan Ini Mirip Albert Einstein
Kedua metote ini menawarkan kesempatan untuk memperbaiki mutasi penyakit tertentu, baik dalam DNA atau RNA. Sayangnya, kedua metode ini belum siap untuk uji coba pada manusia. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025