Suara.com - Di antara beberapa jenis kanker kulit, melanoma maligna atau sering disebut melanoma merupakan jenis paling mematikan. Paparan sinar ultraviolet B dan C adalah penyebab utamanya.
Data dari RS Kanker Dharmais, ada 119 kasus kanker kulit yang sudah terdeteksi sejak 2005. Namun, kebanyakan kasus terdiagnosis pada stadium lanjut dan menyebar ke organ lain karena edukasi dan pengetahuan masyarakat yang kurang .
Disampaikan Dr. dr. Aida Sofiati Dachlan Hoemardani SpKK(K) dari RS Kanker Dharmais, melanoma dapat menyerang di bagian kulit manapun. Pada kasus lelaki paling banyak ditemukan di badan, sedang perempuan di tungkai bawah. Beberapa kasus kanker melanoma juga dijumpai di bagian telapak kaki.
“Di telapak kaki, penyebabnya lebih karena ada trauma, dan bukan karena sinar UV,” jelas dr. Aida dalam diskusi "Terapi Terbaru Melanoma" di Jakarta, Senin (30/10/2017)
Melanoma, tambah dia, merupakan jenis kanker kulit mematikan karena dapat menyebar dengan cepat ke berbagai organ tubuh lainnya seperti paru-paru hingga otak.
“Pada stadium 1 dan 2 masih dapat diobati. Tetapi jika sudah masuk stadium 3 dan 4, kematian sangat tinggi. Usia tersering pasien rata-rata di atas 50 tahun. Kematian lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan,” tambah dia.
Melanoma dapat dikenali dari tahi lalat. Memang hanya 30% kanker kulit yang dikenali dari tahi lalat, sehingga tidak ada salahnya melakukan SAKURI atau periksa kulit sendiri.
Caranya berdiri di cermin setinggi badan, amati kulit sepanjang badan, untuk bagian belakang dipandu dengan cermin kecil, jangan lewatkan sisi kanan dan kiri badan.
Selain itu periksa kepala dengan bantuan Hair dryer, dan telapak kaki untuk mencari tahi lalat dengan gejala ABCDE. A merujuk pada tahi lalat yang Asimetris, B merujuk pada Border atau tepi tahi lalat tidak bulat atau beraturan, C merujuk pada Color atau warna tahi lalat tidak rata yakni merah, cokelat dan hitam dan D merujuk pada diameter tahi lalat yang tak lebih dari 6 mm.
Baca Juga: Ditemukan Obat Pencegah Kanker Kulit, Seperti Apa Bentuknya?
"D juga bisa diartikan Difference, yaitu di antara tahi lalat di seluruh tubuh ada satu yang berbeda. Itu yang harus diwaspadai. Ada tambahan lagi kriteria E yaitu Evolving, membesar dengan cepat. Jika menemukan ada kelainan di atas, segera cek ke dokter untuk memastikan," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat