Ini yang Terjadi Setelah Mengurangi Gula
Mengurangi gula tidak hanya menurunkan risiko Anda terhadap diabetes tipe 2. Tapi, juga dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Nah, berikut ini manfaat yang bisa dirasakan pada tubuh saat Anda mulai mengurangi gula dikutip Hello Sehat.
1. Kulit menjadi lebih sehat
Penelitian menunjukkan bahwa gula dalam darah dapat membentuk efek domino molekuler yang disebut glycation. Glycation merupakan proses di mana molekul gula mengikat dan merusak kolagen dan elastin di kulit. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kurang kencang dan elastis, sehingga keriput lebih mudah muncul. Sehingga, dengan mengurangi gula, maka kulit Anda akan terlihat lebih awet muda.
2. Jantung juga menjadi lebih sehat
Konsumsi gula berlebih, selain berpengaruh pada gula darah juga berpengaruh pada kesehatan jantung. Dilansir dari Prevention, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin, yang kemudian dapat mengaktifkan sistem simpatik, meningkatkan tekanan darah, dan detak jantung.
Menurut James J. DiNicolantonio, PharmD, peneliti kardiovaskular di St. Luke’s Mid-Atlantic Heart Institute di Kansas City.
Sebuah penelitian dalam jurnal JAMA 2014 pun menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih (lebih dari 21 persen dari konsumsi kalori per hari) dapat memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung dua kali lipat dibandingkan orang yang mengonsumsi gula 17-21 persen dari kalori per hari.
3. Penumpukan lemak dalam tubuh menurun
Gula mengandung kalori. Artinya, konsumsi gula berlebih dapat menyumbang kalori berlebih pada tubuh Anda. Kalori berlebih ini dapat disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh sehingga membuat Anda mengalami kenaikan berat badan.
Sebaliknya, dengan mengurangi konsumsi gula, artinya Anda juga mengurangi kalori yang masuk ke tubuh, sehingga Anda dapat terhindar dari kenaikan berat badan dan obesitas.
4. Peningkatan kerja otak
Kelebihan asupan gula pada gilirannya dapat menghambat komunikasi antara sel di otak, sehingga menghalangi proses pembelajaran dan ingatan, demikian yang disimpulkan dari sebuah penelitian dari UCLA pada hewan.
Hal ini mungkin bisa dilihat saat Anda banyak konsumsi gula di pagi hari yang dapat membuat Anda mengantuk, sehingga membuat Anda jadi kurang fokus.Untuk itu, sebaiknya kurangi konsumsi gula Anda atau ganti dengan pemanis non-gula yang rendah kalori.
Otak bisa memanfaatkan gula menjadi energi lebih efisien saat Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
5. Risiko diabetes menurun
Kelebihan asupan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak perut di tubuh. Hal ini membuat risiko resistensi insulin semakin meningkat, sehingga risiko penyakit diabetes pun ikut meningkat.
Nah, dengan mengurangi konsumsi gula, maka risiko Anda terkena diabetes akan berkurang. Saat asupan gula berkurang, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit insulin dan hati akan lebih efektif memecah racun yang tersimpan dalam tubuh.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan