Suara.com - Setiap jamnya, diprediksi empat hingga lima bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Penyakit ini memang tidak diketahui penyebabnya. Namun, beberapa faktor risiko diyakini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung bawaan pada bayi.
Dokter spesialis jantung anak Siloam Heart Institute Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Prof dr Ganesja M Harimurti, mengungkapkan penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin. Biasanya kata dia, jantung sudah terbentuk sempurna pada usia kehamilan tiga bulan.
"Jadi kalau setelah usia kehamilan tiga bulan jantung terbentuk sempurna itu sudah aman. Makanya ketika hamil pemeriksaan kandungan harus rutin dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan," kata Prof Ganesja pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Rabu (22/11/2017).
Gejala bayi mengalami penyakit jantung bawaan, kata dia, bisa dilihat dari kondisi kuku dan bibir yang berwarna kebiruan. Hal ini dipicu oleh kadar asam dalam tubuh bayi yang kurang dari 90 persen.
"Ketika ada kelainan pada jantung maka darah bersih dan darah kotornya bercampur sehingga warnanya biru. Jadi kalau bayi lahir berwarna kebiruan di kuku dan bibir berarti sudah pasti penyakit jantung bawaan," ungkapnya.
Biasanya, bayi dengan penyakit jantung bawaan disertai penyakit lainnya seperti bibir sumbing, tidak memiliki anus atau langit-langit mulut. Untuk mengatasi penyakit jantung bawaan pada bayi bisa dilakukan dengan pembedahan minimal invasif. Proses ini hanya membutuhkan sayatan kecil untuk bisa memasukkan alat penutup kebocoran katup jantung.
"Proses non-bedah ini bisa dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah di paha. Jadi, area paha disayat sedikit, dimasukkan kateter lalu alat seperti skrup kecil dimasukkan ke dalamnya dan diberikan untuk menutup katup yang bocor," jelas dia.
Dalam kesempatan sama, dr Maizul Anwar SpBTKV selaku dokter spesialis bedah toraks kerdiovaskular dan Ketua SHI alur pasien bedah jantung anak dimulai dari diagnostik, konferensi antara spesialis bedah jantung dan spesialis jantung, persiapan operasi, penetapan jadwal operasi, operasi, perawatan di Pediatric Intensive Care Unit(PICU) pasca operasi, perawatan di kamar perawatan anak, pulang ke rumah, dan kontrol kembali ke poli jantung.
"Deteksi PJB harus segera dilakukan sebelum komplikasi payah jantung, sianosis berat, dan tekanan di paru-paru meningkat," tutup dr Maizul.
Baca Juga: Wah.. Makanan Pedas Bisa Melindungi dari Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara