Suara.com - Difteri merupakan jenis penyakit yang dapat menular, penyakit difteri menyebabkan saluran pernapasan bagian atas terinfeksi. Ada beberapa kejadian ditemukan yang lebih parah, dimana difteri menginfeksi kulit dan selaput lendir.
Gejala difteri bisa terciri dari terbentuknya lapisan pada selaput lendir yang terdapat disaluran pernapasan. Gejala penyakit difteri lainnya yaitu adanya masalah pada sistem saraf dan bagian otot jantung.
Gejala awal difteri pada anak biasanya suhu tubuh anak panas, sesak nafas, tenggorokan terasa sakit dan jika dilihat lebih jelas ada selaput asing dibagian tenggorokan yang warnanya keputihan.
Inilah tanda dan gejala difteri pada anak:
. Anak dalam kondisi demam disertai menggigil
. Lemah dan tidak bersemangat
. Sulitnya bernafas
. Kelenjar limfa di leher membengkak
. Selalu keluar lendir di hidung, kadang ada darah pada lendirnya
. Merasa sakit ditenggorokan
. Disekitar tenggorokan dan amandel ditutup lapisan (membran) asing
Apabila gejala tersebut anda temui, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Penyakit difteri pada anak bisa semakin parah jika ketahanan tubuh anak anda melemah. Yang paling terlihat cirinya adalah kesulitan saat bernafas.
Penyebab penyakit difteri pada anak
Penyakit difteri disebabkan adanya bakteri Corynebacterium diphteriae, bakteri ini cukup kuat karena mampu bertahan dilingkungan yang beku maupun kering dan bakteri ini hanya mati pada suhu minimal sekitar 60 derajat celcius. Tetapi ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak terkena difteri, diantaranya:
. Lingkungan yang tidak sehat dan klinis
Baca Juga: Menkes Bersama Anies Baswedan Sosialisasi Penanggulangan Difteri
. Imunisasi anak tidak diberikan secara lengkap
. Ketika mengalami gejala tidak segera dilakukan pemeriksaan, sehingga penanganannya terlambat.
Pencegahan penularan penyakit difteri
. Jaga selalu kesehatan tubuh anak dengan aktifitas olahraga
. Jauhi anak dari penderita difteri
. Jaga selalu kebersihan lingkungan anak
. Pastikan anak disiplin dalam kebersihan
. Makan makanan yang sehat dan bergizi
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat