Suara.com - Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, prevalensi penyandang disabilitas di atas usia 15 tahun mencapai 11 persen. Sayangnya, jumlah penyandang disabilitas yang cukup tinggi ini belum dibarengi dengan pemerataan akses layanan publik dan kesehatan bagi mereka.
Padahal, setiap orang berpeluang menjadi penyandang disabilitas yang tidak hanya dibawa sejak lahir. Namun, juga risiko penyakit menular maupun tidak menular, termasuk gangguan kejiwaan.
"Meningkatnya usia harapan hidup maka semakin bertambah kecenderungan jumlah penyandang disabilitas karena proses degeneratif. Penyakit dan kondisi kesehatan juga dapat berimplikasi pada gangguan fungsional, baik penyakit menular maupun tidak menular," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Subuh mengatakan, pihaknya siap memberikan pelayanan akses kesehatan yang merata pada penyandang disabilitas. Salah satunya dengan merehabilitasi dari sisi pengetahuan SDM, sarana pra sarana, hingga Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
"Fisioterapi di puskesmas nggak ada ini jadi perhatian kita bersama untuk menempatkan tenaga fisioterapi agar tidak numpuk di RS. Minimal dokter rehabilitasi satu kabupaten, satu dokter. Ada 516 Kabupaten di Indonesia jadi kita tinggal bikin mapping. Ini salah satu upaya terobosan pelayanan dalam peningkatan rehabilitasi," ungkapnya.
Selain penempatan tenaga kesehatan yang merata, Subuh juga berharap puskesmas memerhatikan kemudahan akses pada sarana pra sarana bagi penyandang disabilitas. Sehingga, pada gilirannya, para penyandang disabilitas juga dapat memeroleh pelayanan kesehatan yang setara dengan masyarakat lainnya.
"Peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan petugas puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi