Suara.com - Selama berjam-jam di depan meja dan layar komputer, membuat banyak orang mengalami masalah punggung atau sakit punggung yang sangat menyiksa.
Di Amerika Serikat bahkan empat dari setiap lima orang mengalami sakit punggung pada kehidupannya. Sementara di Inggris, sakit punggung merupakan salah satu alasan paling umum seseorang mengunjungi dokter, dan membuat pekerjaan terbengkalai.
Nah, untuk mengatasi hal ini, ada cara mudah yang bisa Anda lakukan, yakni melakukan yoga. Penelitian baru menemukan yoga dapat memberi manfaat positif pada masalah punggung.
Program yoga yang terdiri dari peregangan, pernapasan, dan metode relaksasi dapat mengurangi peningkatan penyakit, karena sakit punggung dan kondisi muskuloskeletal.
Sudah banyak penelitian yang dilakukan National Health Service (NHS) yang menunjukkan manfaat yoga bagi pasien. Salah satunya di mana pasien dengan sakit punggung kronis yang secara teratur berlatih yoga, merasakan sakit yang lebih sebentar, daripada mereka yang tidak melakukan yoga.
Tapi sangat sedikit penelitian yang telah dilakukan untuk melihat manfaat pelaksanaan yoga di tempat kerja. Untuk itu, Dr. Ned Hartfiel, seorang petugas penelitian di Pusat Evaluasi Ekonomi dan Obat-obatan Kesehatan dan Rhiannon Tudor Edwards seorang profesor ekonomi kesehatan di Bangor University melakukan penelitian terkait hal ini.
"Kami bekerja dengan 150 karyawan NHS dari tiga rumah sakit di Wales Utara. Karyawan secara acak ditugaskan masuk ke salah satu kelompok, yakni kelompok yoga atau kelompok pendidikan. Kelompok yoga menerima total delapan sesi yoga 60 menit, seminggu sekali selama delapan minggu," kata Dr. Ned Hartfiel dilansir Independent.co.uk.
Selain itu, kelompok yoga juga diberi DVD dan poster agar mereka bisa melakukan latihan di rumah. Mereka diajak berlatih yoga di rumah selama 10 menit sehari selama enam bulan.
Sedangkan kelompok pendidikan, menerima dua buklet instruksional yang menjelaskan bagaimana mereka bisa mengelola nyeri punggung dan mengurangi stres di tempat kerja.
Program yoga yang mereka lakukan didasarkan pada Dru Yoga, yakni gerakan lembut dan mengalir, terdiri dari empat bagian. Untuk memulai setiap sesi, ada serangkaian gerakan pemanasan yang lembut, diikuti oleh delapan peregangan untuk melepaskan ketegangan dari bahu dan pinggul.
Kemudian karyawan melakukan empat postur perawatan punggung untuk mengembangkan kelenturan di tulang belakang, dan memperbaiki postur tubuh. Ini dilengkapi dengan teknik relaksasi untuk menciptakan keseluruhan perasaan positif kesehatan dan kesejahteraan.
Setelah delapan minggu, hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan dalam kelompok yoga merasakan pengurangan nyeri punggung yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan di kelompok pendidikan.
Setelah enam bulan, cuti sakit karena kondisi muskuloskeletal (termasuk sakit punggung) pada karyawan dalam kelompok yoga 20 kali lebih sedikit daripada karyawan di kelompok pendidikan.
"Kami juga melihat bahwa karyawan di kelompok pendidikan selama studi enam bulan yang dijalani mengunjungi profesional kesehatan untuk sakit punggung setengah lebih dibandingkan karyawan di kelompok yoga," ujarnya.
Peningkatan paling banyak terjadi pada karyawan yang juga berlatih yoga di rumah rata-rata 60 menit atau lebih setiap minggunya. Praktik yoga 10 menit atau lebih per hari di rumah ini dikaitkan dengan pengurangan nyeri punggung. Banyak karyawan mencatat bahwa yoga juga membantu mereka untuk mengelola stres dengan lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara