Suara.com - Penyakit TBC yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, sebenarnya telah lama ada di Indonesia, tapi hingga kini penyakit tersebut masih belum dapat diberantas secara merata.
Data yang dihimpun Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) menunjukkan angka kematian akibat TBC yang mencapai 274 kasus per hari. Sementara jumlah kasus TBC baru mencapai 1.020.000 kasus yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC terbesar di dunia.
Sebenarnya apa yang membuat kuman ini sulit diberantas di Indonesia? Ketua FTSPI, Arifin Panigoro mengatakan bahwa kuman TBC cenderung digolongkan ke dalam kuman yang 'bandel' sehingga membutuhkan pengobatan teratur oleh penderita untuk membunuh kuman tersebut.
"Kuman TBC ini umurnya panjang. Jadi tidak habis-habis karena pasiennya tidak teratur berobat," ujar dia dalam Talkshow kesehatan tentang TBC di Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Arifin menambahkan banyak pasien yang merasa sudah sembuh, karena gejala TBC tak terlihat sehingga enggan menyelesaikan pengobatan. Hal ini, kata dia, memicu kuman TB semakin ganas dan menular ke orang lain.
"Sudah merasa enakan, tidak mau berobat lagi. Belum lagi proses pengobatannya juga ada efek samping seperti mual, tidak enak, membuat mereka tidak tuntas dalam pengobatan sehingga kumannya masih hidup dan menular ke yang lain," tambah dia.
Arifin pun berharap kerja sama semua pihak termasuk pasien TBC untuk menuntaskan pengobatan demi kelangsungan hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Seperti diketahui kuman TBC bisa dengan mudah menular melalui udara.
"TBC bukan sesuatu yang menakutkan atau kutukan. Pasien TBC bisa sembuh asal diobati dengan benar dan dalam masa pengobatan yang tepat," terangnya.
Baca Juga: Gemukan, Celine Evangelista Banjir Pujian dari Warganet
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental