Suara.com - Struk belanja cukup akrab di tangan kita, terutama yang sering belanja di supermarket atau swalayan, atau toko-toko yang memakai fasilitas tersebut. Beberapa orang bahkan memiliki kebiasaan menyimpan struk belanjaan di dompetnya.
Namun, tahukah Anda bahwa dilansir dari laman Nypost.com, struk belanjaan positif mengandung bahan kimia yang berefek negatif bagi hormon, metabolisme dan fungsi tubuh lainnya.
Temuan ini didapat setelah Pusat Ekologi di Michigan menganalisis 207 struk belanjaan dan 93 persen di antaranya positif mengandung BPA dan BPS yang selama ini dikaitkan dengan gangguan reproduksi, obesitas dan autisme.
BPA atau bisfenol A, dan BPS atau bisfenol S adalah bahan kimia yang digunakan untuk penguat warna pada kertas termal struk. Bahan kimia ini tidak hanya digunakan dalam struk belanja, tapi juga dalam plastik dan lapisan wadah makanan dan minuman.
Penelitian telah menghubungkan bahan kimia tersebut dengan berbagai efek negatif terhadap kesehatan, BPA dapat meniru estrogen saat masuk ke tubuh manusia. Begitu juga dengan BPS.
Berbagai penelitian telah menemukan kaitan paparan BPS dengan diabetes, asma dan kanker.
Sejak dipublikasikannya temuan ini, beberapa gerai tampaknya mulai mengambil langkah untuk mengganti bahan struknya. Gerai Best Buy misalnya menggunakan bahan struk yang bebas BPA dan BPS untuk mencegah risiko kesehatan yang mengintai pembelinya.
Lalu, bagaimana BPA dan BPS dalam struk belanja bisa masuk ke tubuh? Ternyata kedua kandungan ini bisa dengan mudah diserap kulit jika Anda memiliki jari lembab atau baru saja menggunakan lotion.
Jika Anda tidak mencuci tangan sebelum makan usai menyentuh kertas struk belanjaan maka bahan kimia itu juga bisa masuk ke dalam tubuh. Namun tentu saja pegawai kasir merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar kedua kandungan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa seorang pegawai kasir secara tidak sengaja akan mengonsumsi antara 300 - 5.000 nanogram BPA dan BPs per kilogram berat badan per hari. Padahal batas aman yang ditentukan BPOM Amerika adalah sebesar 4.000 ng/kg-bw/hari.
Jadi, pastikan Anda tidak mengumpulkan struk belanja di dompet dan segera mencuci tangan setelah setiap kali beraktivas untuk mengurangi paparan kedua bahan berbahaya ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan