Suara.com - Siapa sih yang tidak suka dengan aroma harum nan menyegarkan seperti yang ditawarkan aromaterapi? Apalagi jika wewangian tersebut adalah aroma favorit Anda, seperti aroma lavender atau vanila.
Ya, kini wangi-wangian favorit tersebut bisa Anda dapatkan dalam wujud aromaterapi. Minyak tumbuhan aromatik yang menjadi bahan dasarnya dapat Anda pijatkan ke kulit, ditambahkan ke dalam air mandi atau diuapkan dengan menggunakan oil burner. Praktis, kan!
Jika Anda sedang mengalami stres, aromanya yang khas tentu dapat memberikan Anda efek relaksasi dan penstabil mood yang diperlukan.
Tak hanya itu, wangi dari aromaterapi juga memiliki efek terapeutik bagi pikiran, seperti aroma lezat kue yang baru dipanggang dan membangkitkan rasa nyaman layaknya sedang berada di rumah.
Selain itu, aromaterapi juga dapat membantu proses penyembuhan, seperti bau minyak kayu putih mentol aromatik yang bisa digunakan untuk menyembuhkan hidung tersumbat.
Eits, walapun manfaatnya banyak, ada baiknya Anda membatasi penggunaan aromaterapi ini, lho. Mengapa? Sebab, paparan aromaterapi yang terlalu lama terbukti bisa berbahaya bagi kesehatan.
Tidak percaya? Yuk, simak dampak negatifnya yang dikutip dari Go Dok!
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Uap minyak esensial aromaterapi memang bisa mengurangi stres, tapi menurut studi yang dipublikasikan oleh The European Journal of Preventive Cardiology, hal ini bisa saja membahayakan kesehatan Anda.
Studi yang melibatkan 100 pekerja spa di Taipei ini, meminta partisipan menghirup aromaterapi sembari memonitor tekanan darah dan detak jantung mereka. Hasilnya, ditemukan peningkatan tekanan darah serta detak jantung pada partisipan setelah mereka menghirup aromaterapi selama 2 jam.
Berdasarkan pemantauan peneliti, para partisipan memang mengalami penurunan tekanan darah dan ritme detak jantung setelah menghirup aromaterapi selama 15-60 menit. Hal ini membuktikan bahwa memang terdapat efek relaksasi yang diberikan oleh aromaterapi.
Namun, tekanan darah dan detak jantung partisipan justru cenderung meningkat kembali saat waktu mulai menginjak menit ke-75 hingga menit ke-120. Hal ini membuktikan bahwa terlalu lama menghirup aromaterapi bisa saja meningkatkan risiko rusaknya jantung Anda secara perlahan.
2. Asma
Telah Anda ketahui bahwa pada studi sebelumnya, para peneliti mengaitkan antara peningkatan risiko penyakit jantung dengan Volatile Organic Compound (VOC) - bahan organik yang mudah menguap dari bentuk cairan pada aromaterapi - yang terkandung dalam aromaterapi.
Nah, menghirup senyawa VOC ternyata dapat pula meningkatkan inflamasi di tubuh, mengganggu fungsi sistem saraf dan dapat menimbulkan reaksi alergi saluran pernafasan. Karena itulah, Anda yang mengidap penyakit asma serta rentan terhadap perdarahan hidung (mimisan) harus berhati-hati menggunakannya.
Informasi selengkapnya di sini …
| Published by go-dok.com |
Tag
Berita Terkait
-
Pentingnya Aromaterapi bagi Influencer Uwi Bama: Mood Booster hingga Kunci Tidur Nyenyak
-
Wajib Tahu! Cara Sederhana Ciptakan Ruangan Mindful dengan Aroma Baru yang Bikin Nagih
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Kreatif! PPG Unila Latih Anak Panti Ar-Ra'uf Syahira Buat Lilin Aromaterapi
-
5 Manfaat Aromaterapi untuk Kesehatan yang Harus Kamu Tahu
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana