Suara.com - Di tengah perkembangan teknologi, masyarakat seakan bergantung dengan penggunaan gadget atau gawai untuk bersosialisasi, mencari hiburan, hingga melakukan pekerjaan. Bagi pekerja media online misalnya, gawai merupakan kebutuhan sekaligus modal untuk menjalankan kewajibannya.
Tapi pernahkah Anda menyadari bahwa kebiasaan menggunakan gawai terlalu sering dapat memicu kerusakan saraf? Hal ini diungkapkan Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S.
Ia mengatakan kerusakan saraf akibat terlalu sering menggunakan gawai bisa berupa kesemutan, kebas, nyeri, serta kelemahan pada pergelangan dan telapak tangan yang jika berlangsung dalam waktu lama dapat berisiko menyebabkan gangguan saraf yang lebih berat, seperti kelumpuhan.
"Istilah medisnya disebut neuropati. Ini dapat disebabkan oleh penyakit, trauma pada syaraf, atau dapat juga karena komplikasi dan suatu penyakit sistemik seperti diabetes," ujar dia dalam temu media di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat ini menambahkan, semua orang sebetulnya berisiko terkena neuropati. Bahkan kebiasaan sepele seperti mengendarai motor dan mobil, duduk lama di posisi yang sama, mengetik di komputer, hingga memakai sepatu hak tinggi juga dapat memicu risiko ini.
Untuk mencegah kerusakan saraf semakin parah, Manfaluthy menganjurkan masyarakat yang sering menggunakan gawai untuk rutin melakukan peregangan selama beberapa menit tiap 1 atau 2 jam sekali supaya saraf tidak mengalami kekakuan.
"Neuropati sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup, mengonsumsi gizi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup untuk regenerasi sel saraf, serta konsumsi vitamin neuropatik," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah