Suara.com - Ingin memiliki tubuh yang tetap bugar dan sehat? Atau Anda sedang menjalani program penurunan berat badan? Anda bisa mengonsumsi nanas, yang telah disertifikasi sebagai makanan penurun berat badan.
Nanas mengandung serat dalam jumlah banyak dan rendah kalori, yang bisa membuat Anda menurunkan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nanas dapat membantu mengurangi lemak tubuh.
Itu karena nanas mengandung banyak vitamin dan mineral dan enzim yang berkontribusi pada proses penurunan berat badan yang sehat.
Nah, berikut alasan lain, mengapa nanas sangat cocok dikonsumsi saat Anda sedang dalam program penurunan berat badan dilansir Boldsky.
1. Nanas Mengandung Bromelain
Bromelain adalah enzim proteolitik yang membantu memecah protein yang terdapat di batang dan jus nanas. Bromelain dianggap baik untuk pencernaan. Sistem pencernaan yang tepat akan memperbaiki kesehatan Anda dengan berbagai cara.
2. Nanas Mengandung Vitamin C
Beberapa penelitian menghubungkan antara vitamin C dengan peningkatan metabolisme lemak. Vitamin C berperan penting dalam sintesis karnitin, yang merupakan asam amino yang bertanggung jawab untuk transportasi asam lemak.
3. Kandungan Kalori
Buah nanas menyediakan serat, vitamin dan mineral. Secangkir nanas mengandung 83 kalori. Secangkir nanas kaleng memiliki 79 kalori. Tetapi pastikan Anda tidak membeli nanas kaleng yang memiliki kandungan sirup berat di dalamnya. Ini bisa menambah kalori ekstra.
4. Kepadatan Energi pada Nanas Rendah
Makanan dengan kepadatan energi rendah membantu secara efektif menurunkan berat badan. Nanas rendah dalam kepadatan energi dan tinggi serat, yang akan membantu menjaga perut Anda kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama. Tambahkan nanas ke yogurt rendah lemak dan makanlah sebagai camilan atau Anda dapat membuat salad nanas untuk makan malam.
5. Manfaat Lain Nanas
Nanas memiliki serat yang sangat baik untuk perut. Mereka menormalkan kadar gula darah dan membantu mengekang nafsu makan. Sehingga penurunan berat badan semakin efektif, menurut Harvard School of Public Health.
Baca Juga: Utut Adianto, dari Grandmaster Catur ke Kursi Pemimpin DPR
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone