Suara.com - Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa lebih dari 2.500 kasus kanker sebenarnya dapat dicegah jika orang membuat perubahan dalam gaya hidupnya, seperti minum lebih sedikit alkohol, berolahraga, menjaga berat badan, dan berhenti merokok.
Jumlah ini setara dengan 37,7 persen dari semua jenis kanker yang didiagnosis setiap tahun di Inggris, demikian ungkap Cancer Research UK (CRUK).
Dihitung dari data tahun 2015, paparan asap tembakau adalah faktor utama pemicu kanker, kemudian diikuti dengan kelebihan berat badan, paparan berlebihan terhadap radiasi sinar ultraviolet, minum alkohol, makan terlalu sedikit serat, dan polusi udara luar.
Dengan perhitungan lebih dari 15 persen kasus kanker, CRUK menyatakan bahwa meskipun jumlah orang yang merokok terus menurun, hal ini tetap menjadi penyebab kanker yang paling dapat dicegah, yaitu sekitar 32.000 kasus pada lelaki dan 22.000 kasus pada perempuan di tahun 2015.
Meski begitu, peneliti memperingatkan bahwa sementara jumlah orang yang merokok sudah turun, tapi tingkat obesitas sedang meningkat dan memprediksi bahwa hal itu bisa segera mengambil alih merokok sebagai pembunuh terbesar.
"Obesitas adalah ancaman kesehatan yang sangat besar sekarang, dan akan menjadi lebih buruk jika Anda tidak melakukan apa-apa," kata Profesor Linda Bauld, dari Cancer Research UK.
“Pemerintah Inggris harus membangun keberhasilan pencegahan merokok untuk mengurangi jumlah kanker yang berhubungan dengan berat badan. Melarang iklan TV junk food sebelum pukul 9 malam adalah bagian penting dari pendekatan komprehensif yang diperlukan,” katanya lagi seperti dilansir dari The Independent.
Saat ini, itulah dua penyebab kanker terbesar yang dapat dicegah. Penelitian juga menunjukkan bahwa obesitas menyebabkan 13 jenis kanker yang berbeda, termasuk kanker usus, payudara, rahim, dan ginjal, dan lebih dari satu di antara 20 kasus kanker ini sebenarnya dapat dicegah dengan mempertahankan berat badan yang sehat.
Penyebab lain kanker yang dapat dihindari adalah minum alkohol, makan terlalu sedikit serat, dan polusi udara luar. Polusi udara menjadi penyebab dari sekitar 3.600 kasus kanker paru per tahun, tapi jumlah itu masih jauh lebih sedikit daripada kasus kanker paru-paru dakibat tembakau.
Baca Juga: Bintang Film Porno Pamer DVD Perselingkuhannya dengan Trump
"Menjalani kehidupan yang sehat tidak menjamin bahwa seseorang tidak akan terkena kanker, tetapi itu dapat menguntungkan Anda," kata Sir Harpal Kumar, kepala eksekutif Cancer Research UK.
“Angka-angka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kita masing-masing dapat mengambil langkah positif untuk membantu mengurangi risiko masing-masing penyakit," katanya lagi.
Penelitian ini jelas menunjukkan dampak merokok dan kegemukan pada risiko kanker. Pencegahan adalah cara yang paling efektif untuk mengalahkan kanker, dan pilihan untuk menjalani hidup sehat ada di tangan Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat