Suara.com - Gadget, baik itu ponsel, tablet atau televisi kerap diberikan orangtua sebagai cara untuk membuat anak lebih anteng. Meski yang ditonton atau dimainkan adalah acara anak-anak, tapi menurut spesialis anak RS Bunda Jakarta, dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, penggunaan gadget pada anak harus dibatasi.
Alasannya, kata dia, anak yang sering terpapar gadget cenderung kurang ekspresif dan cuek. Dalam akun Instagram @drtiwi menulis bahwa otak sangat sensitif di 2-3 tahun pertama, dan baru akan mendekati perkembangan yang optimal pada saat anak berusia 6 tahun.
Bergerak dan berinteraksi, menurut dia, adalah cara terbaik menstimulasi otak anak ketimbang membiarkan anak bermain gadget.
"TV atau gadget impactnya mirip akan menghilangkan atau mengurangi interaksi bayi atau anak. Padahal awal kelahirannya, hampir 100 persen anak disusui. Itu modal yang baik dalam memulai membesarkan anak. Tapi membesarkan anak harus konsisten dalam pola asuh. Tak cukup menyusui enam bulan atau lebih dari satu tahun," ujar dr Tiwi seperti dilansir dari laman Instagramnya, Senin (26/3/2018).
Meski demikian, ia tak melarang orangtua untuk menonton televisi atau menggunakan gadget. Namun, dr Tiwi berpesan agar orangtua tidak melakukannya ketika sedang bersama buah hati mereka.
"Lebih baik ibu atau ayahnya yang nonton dan anak mendengar materi yang disampaikan dari ibu atau ayahnya saja!," ujar dia.
Lalu kapan waktu yang tepat mengenalkan anak dengan gadget? Dokter Tiwi mengatakan orangtua sebaiknya menghindarkan anak dari paparan gadget hingga anak bisa berceloteh dengan sempurna.
Anak-anak yang tidak terpapar gadget sejak kecil, tambah dia, akan jauh lebih pintar dan responsif ketimbang anak-anak yang terus terpapar gadget.
"Kecuali anak sudah di atas 6 tahun! TV boleh dengan pembatasan maksimal 2 jam sehari," tandasnya.
Baca Juga: Tragis, Striker Muda Kroasia Meregang Nyawa di Tengah Laga
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?