Suara.com - Sebagai rujukan untuk pelayanan kanker nasional, RS Kanker Dharmais berencana untuk memutakhirkan SDM dan fasilitasnya, khususnya di bidang onkologi anak.
Prof. Dr. H. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT – KL(K), MARS, Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais menyatakan bahwa penyakit kanker memang menjadi salah satu prioritas pemerintah karena angka kematiannya yang cukup tinggi. Selain itu, laporan BPJS Kesehatan menyebut bahwa kanker adalah penyakit kedua yang paling banyak menyedot anggaran dana.
"Visi kami bukan hanya sekadar rujukan nasional, tapi bagaimana bisa setara dengan pusat kanker internasional yang ada di Singapura, Jepang, dan Korea. Kami juga berniat mengirim dokter dan perawat ke Belanda, khususnya di bidang onkologi anak untuk memutakhirkan pengetahuan dokter kami," ujar dr. Abdul Kadir pada temu media di RS Kanker Dharmais, Senin (27/3/2018).
Selain peningkatan di bidang SDM tenaga kesehatan, pasien kanker yang terus membludak juga membutuhkan ruangan perawatan yang nyaman dan fasilitas mutakhir untuk meningkatkan harapan hidupnya. Baru-baru ini, RS Kanker Dharmais mendapatkan bantuan dana sebesar Rp4,5 miliar dari Prudential Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Onkologi Anak Indonesia.
Dana ini nantinya digunakan untuk membangun bangsal, area tunggu, ruang konsultasi, ruang perawatan, dan sejumlah fasilitas lainnya yang dikhususkan bagi remaja penderita kanker di RS Kanker Dharmais.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch, donasi ini berasal dari setiap pembelian polis PRUsyariah di sepanjang 2017. Jens menyadari bahwa kanker merupakan penyakit yang membutuhkan dana besar. Untuk itu, pihaknya mencoba berbagi kebahagiaan lewat donasi PRUsyariah.
"Berdasarkan berbagai konferensi dunia, pasien remaja menjadi isu penting di seluruh dunia. Lalu, kami coba mengajukan ke Prudential untuk renovasi ruang rawat remaja," ujar Jens.
Rahmi Adi Putra Tahir selaku Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) mengatakan bahwa kerjasama yang dijalin dengan Prudential Indonesia sejak 2003 lalu telah menelurkan berbagai program seperti pemberian bantuan pengobatan, pembuatan bangsal, seminar pengenalan dini kanker pada anak, dan donasi mesin Apheresis ke tujuh rumah sakit di berbagai kota.
"Ke depannya, tentu kami berharap kontribusi yang dapat kami berikan bersama para donator bagi para pasien kanker di Indonesia bisa semakin besar lagi," tandas Rahmi.
Baca Juga: Solusi bagi Pekerja Gerbang Tol, DPR Dukung "A-Life" Jasa Marga
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia