Jamur Tumbuh Akibat Kadar Gula Tak Terkendali
Namun bila Anda tidak menjaga dan mengendalikan kadar gula darah dengan baik, maka jamur di sekitar vagina akan berkembang dan tumbuh menjadi banyak. Kok bisa?
Jadi, seperti dilansir Hello Sehat, ketika Anda mengalami diabetes, maka kelebihan gula tak hanya terjadi pada darah Anda saja, namun glukosa ini juga terdapat di dalam keringat, urine, dan lendir yang ada di dalam tubuh.
Ya, gula ada di dalam urine Anda, yang berarti urine Anda akan cenderung manis. Gula adalah salah satu makanan yang disukai jamur, sehingga tidak heran kalau jamur akan tumbuh dan berkembang menjadi banyak di tempat yang memiliki jumlah gula yang banyak.
Tak hanya gula di urine yang jadi makanan jamur, tapi sistem kekebalan tubuh orang dengan diabetes juga lebih lemah ketimbang orang sehat lainnya sehingga tidak bisa melawan infeksi yang dilakukan oleh jamur.
Ya, kekebalan tubuh diabetesi akan menurun ketika kadar gula darah nya naik dan tak terkendali. Maka dari itu, tubuh akan sangat rentan terhadap penyakit infeksi.
Riset yang dilakukan pada 2015 menyatakan bahwa hiperglikemia atau kondisi gula darah naik dapat menyebabkan penurunan protein yang bekerja dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini yang membuat tubuh tak dapat melawan infeksi jamur yang terjadi di area vagina.
Lantas, bagaimana mengatasi infeksi jamur vagina akibat diabetes? Menurut penelitian yang pernah dilakukan pada 2007, diketahui bahwa jenis jamur yang menyebabkan infeksi vagina pada perempuan dengan diabetes adalah jamur yang berbeda, yaitu Candida glabrata.
Dalam penelitian itu disebutkan bahwa jamur jenis ini membutuhkan pengobatan dalam jangka yang panjang. Meski begitu, secara umum penanganan jamur yang menginfeksi vagina pada diabetesi sama dengan orang yang tidak memiliki diabetes.
Biasanya, untuk mengobati infeksi vagina akibat jamur, dokter akan memberikan obat antijamur yang biasanya diberikan dalam bentuk oral (minum) maupun krim.
Baca Juga: Disya Rosa Melahirkan Tagih Janji Enji eks Ayu Ting Ting
Krim vagina ini dapat dioleskan di area vagina yang terasa gatal dan iritasi. Sementara, obat minum antijamur bisa Anda konsumsi sesuai anjuran dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!