Suara.com - Setiap orang pastilah sudah tahu berbagai manfaat dan keajaiban di balik tetesan ASI bagi kehidupan bayi, tetapi ternyata ada, lho, manfaat ASI yang belum diketahui oleh banyak orang.
"Semua tahu betapa bermanfaatnya ASI bagi bayi dan ibunya. Dan, sangatlah memalukan bagi seluruh komunitas ilmiah bahwa ada manfaat istimewa ASI yang belum diketahui," kata Prof. Bruce German, Direktur dari Food for Health Institute di University of California.
Ketika berbicara tentang kekebalan tubuh anak, ASI memegang peranan yang sangat besar bersama dengan vaksinasi.
Hubungan yang kuat telah ditemukan antara menyusui dan kekebalan tubuh anak. Dr. Srinivas Murki, yang bertanggung jawab atas Unit Perawatan Intensif Neonatal di Rumah Sakit Fernandez, Hyderabad, mengungkap sisi lain dari ASI.
"Menyusui dapat mengurangi kematian bayi hingga 13 persen," kata Dr. Murki.
Pemberian ASI pada bayi memiliki potensi untuk menyelamatkan 800 ribu jiwa setiap tahun secara global. ASI juga memiliki potensi untuk mencegah asma, sepsis, enterokolitis nekrosis, infeksi pernafasan, dan sindrom kematian mendadak pada bayi.
Dia juga mengatakan bahwa penelitian terbaru telah menemukan bahwa galaktosa, senyawa gula yang hanya ditemukan pada ASI, dapat membantu membentuk nukleotida pada bayi. Nukleotida sendiri adalah senyawa yang sangat penting untuk pertumbuhan otak bayi.
Senyawa lain pada ASI yang disebut oligosakarida, yang sebelumnya dianggap tidak ada gunanya, dalam penelitian terbaru ternyata menunjukkan bahwa senyawa tersebut membantu dalam mengembangkan bakteri baik (prebiotik dan probiotik) pada usus anak. "Bahkan, persentase oligosakarida pada ASI lebih besar daripada kandungan protein ASI, yang berarti senyawa tersebut pastilah memiliki peran yang sangat signifikan," kata dr. Murki.
Peran menyusui, kata Dr. Murki, terutama saat bayi diberi kolostrum (cairan pertama ASI yang diproduksi oleh payudara), sangat penting dalam meningkatkan kekebalan bayi. Kolostrum secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian akibat infeksi pada hampir 50 persen bayi prematur.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Penyebab Sakit Kepala yang Terasa Tegang!
Pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan, yang dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun bersamaan dengan pemberian nutrisi lain, adalah hal yang harus dilakukan setiap ibu untuk memastikan kehidupan yang sehat bagi anak. Vaksinasi dan pemberian ASI, keduanya saling melengkapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025