Suara.com - Demi mencapai Universal Health Coverage atau kesehatan untuk semua, Kementerian Kesehatan menargetkan 1 Januari 2019 mendatang, semua penduduk Indonesia menjadi peserta JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional. Disampaikan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, ia mendorong BPJS Kesehatan untuk mengupayakan 60 juta masyarakat Indonesia menjadi peserta JKN hingga akhir tahun ini.
"JKN adalah implementasi untuk mewujudkan akses pelayanan kesehatan ke semua orang tanpa melihat kemampuan finansialnya. Saat ini baru 195,1 juta jiwa masyarakat yang terdaftar sebagai peserta JKN, kita dorong sisanya 60 juta jiwa menjadi peserta JKN hingga akhir tahun ini," ujar Menkes Nila di sela-sela seminar Internasional Universal Health Coverage di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Meski demikian, Menkes Nila mengakui ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam mencapai Universal Health Coverage. Pertama, Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau menjadi tantangan tersendiri bagi penduduk di daerah terpencil, pelosok, dan perbatasan (TPP) dalam mengakses pelayanan kesehatan yang merata.
Untuk itu, pihaknya mempercepat pembangunan fasilitas kesehatan tingkat pertama di daerah terpencil, pelosok, dan perbatasan yang baru tercapai 110 puskesmas dari target 124 puskesmas.
"Kami akan genjot pembangunan puskesmas di daerah TPP dan menggerakkan tim nusantara sehat lewat penugasan tim atau individu dan penempatan dokter spesialis untuk mengisi FKTP tersebut," ujar Menkes Nila.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, mengatakan bahwa dunia menargetkan lima tahun ke depan satu milyar orang akan mendapat akses kesehatan yang merata. Indonesia, kata dia, bisa turut berkontribusi mewujudkan hal ini jika seluruh penduduk Indonesia menjadi peserta JKN.
"Yang telah dilakukan Indonesia sudah benar, menempatkan 180 juta orang sebagai peserta JKN, tapi kami harap juga pemerintah meningkatkan kualitas dalam segala layanan. Untuk aspek preventif dan promotif kita bisa meningkatkan aksesbilitas, lalu juga mewujudkan keadilan bagi masyarakat di Papua dan lainnya agar mendapat pelayanan kesehatan yang sama," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya