Suara.com - Teror bom di Surabaya, Jawa Timur, terjadi bertubi-tubi tentu saja meninggalkan rasa panik dan takut sebagian banyak orang, tak terkecuali anak-anak yang pasti juga akan penasaran dan bertanya tentang aksi terorisme itu.
Apalagi berbagai pemberitaan terkait kejadian tersebut menghujani berbagai media termasuk televisi yang sering ditonton anak-anak. Lalu bagaimana cara orangtua menjelaskan bila anak bertanya tentang terorisme?
Menurut psikolog forensik UI, Nathanael EJ Sumampouw, untuk menjelaskan hal sensitif ini kepada anak, orangtua harus menanyakan terlebih dahulu kepada anak mengenai informasi apa saja yang diketahuinya tentang aksi terorisme.
"Jadi diawali dengan ajukan pertanyaan apa yang diketahui anak ketika ia menanyakan hal tersebut. Dia tahu itu darimana, bagaimana pendapatnya," ujar Nael pada acara Ngobras (Ngobrol bareng Sahabat) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu ada lima tips lain dari Nael yang bisa orangtua terapkan jika buah hati menanyakan hal terkait aksi terorisme yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab.
1. Batasi anak dari paparan bermuatan kekerasan
Anak harus dibatasi dari paparan yang bermuatan kekerasan seperti foto korban bom dan tembakan, atau tayangan di televisi yang menunjukkan kekacauan yang terjadi. Ada baiknya segera alihkan perhatian anak dengan kegiatan positif lainnya.
"Kalau misalnya lagi asyik nonton tv tiba-tiba ada tayangan breaking news soal kasus tersebut, orangtua juga jangan terlalu heboh menanggapi perkembangan beritanya. Agar anak juga tetap tenang dalam menyikapi," imbuh Nael.
2. Menjelaskan dengan bahasa sederhana
Ceritakan dengan sederhana apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu, orangtua juga sebaiknya tak memberikan harapan palsu dengan mengatakan bahwa tak ada kejadian darurat yang terjadi. "Saat menjelaskannya juga nggak perlu detil, misalnya pelakunya ISIS-lah," pungkasnya.
3. Dengarkan perasaan dan pikiran anak
Menurut Nael, anak lebih butuh untuk didengar pendapatnya dibandingkan banyak menjelaskan apa yang terjadi. Tanyakan apa yang dirasakan dan dipikirkannya terkait kejadian tersebut.
4. Ekstra perhatian
Bagi anak yang berada pada lokasi kejadian tentu akan merasa trauma dengan apa yang terjadi. Sebagai orangtua, maka sudah sebaiknya memberikan perhatian ekstra kepada anak dan menunjukkan kasih sayang lebih dari biasanya.
5. Fokus pada rutinitas anak
Ketika anak melewati masa-masa sulit akibat kejadian yang menimpanya, maka orangtua harus segera membuat anak kembali ke aktivitasnya. Misalnya dengan langsung bersekolah, mengajaknya bermain yang menjadi favoritnya.
"Dengan adanya rutinitas, anak jadi mengembangkan harapan tentang hari esok. Sedikit demi sedikit ia akan mampu melupakan pengalaman pahitnya," jelas Nael.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek