Suara.com - Peristiwa ledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Minggu (13/5/2018) menimbulkan reaksi yang beragam di masyarakat, tapi apapun dampaknya orangtua sebaiknya tidak menanamkan kebencian kepada buah hatinya terhadap pelaku teror.
Psikolog Nathanel EJ Sumampauw M,Psi dari Universitas Indonesia mengatakan orangtua harus menyadari bahwa kelak sang anak akan tumbuh di masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok.
"Tentu ada perasaan kesal mengapa kelompok tersebut tega melakukan hal tragis ini, tapi jangan sampai memberikan stereotype negatif kepada anak. Tidak bijak ketika orangtua menyudutkan satu oknum dan mengeneralisasikannya ke satu kelompok tertentu," ujar psikolog yang akarab disapa Nael pada temu media yang dihelat Ngobras beberapa waktu lalu.
Sebaliknya, tambah dia, sejak kecil anak harus dihadapkan untuk berinteraksi dengan anak lain yang memiliki keberagaman ras, agama, bentuk fisik, bahasa, dan lain-lain.
"Katakan bahwa setiap orang memiliki potensi melakukan hal yang tidak baik tanpa melihat latar belakang fisik, agama, dan lainnya," imbuh Nael.
Ia pun mengimbau agar orangtua memberikan penjelasan yang berimbang disertai dengan contoh tertentu untuk meyakinkan sang anak.
"Misalnya yang melakukan hal itu (aksi teror) dari agama X. Sebagai orangtua, kita harus bisa menjelaskan bahwa ada juga orang dari agama X yang berperilaku baik dan tidak mengarah ke aksi terorisme tersebut. Sehingga anak akan berpikir bahwa yang salah adalah pelakunya, bukan agamanya," pungkas Nael merinci.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek