Suara.com - Puasa bagi penderita diabetes bisa jadi sesuatu yang menyulitkan, karena mereka harus terus mengontrol kadar gula darah dalam tubuh mereka.
Pusat Diabetes Dubai memberi tips berpuasa bagi penderita diabetes, yang dapat membantu mereka menghindari kunjungan tambahan ke dokter.
Kenaikan atau penurunan kadar gula darah untuk penderita diabetes tipe 1 dan 2 dapat menyebabkan komplikasi serius. Dalam beberapa kasus, perubahan kadar gula darah dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran, sehingga penderita diabetes harus sangat berhati-hati saat berpuasa.
Penurunan kadar gula dapat dikenali lewat tanda-tanda seperti tubuh lemas, tangan gemetar, kesulitan bicara, dan jantung berdebar.
Penderita diabetes harus membawa sumber gula setiap saat untuk berjaga-jaga jika mereka mengalami gejala penurunan kadar gula darah.
"Masalah yang kita hadapi adalah banyak penderita diabetes tidak menyadari komplikasi yang akan mereka alami jika mereka mengabaikan tindakan pencegahan tertentu saat berpuasa," kata Inaam Ibrahim Kandil, Kepala Koordinasi Pendidikan Diabetes di Pusat Diabetes Dubai.
"Pemahaman sangat penting untuk memastikan pasien tidak menghadapi masalah kesehatan saat berpuasa. Mereka juga harus menjaga kadar gula darah mereka dalam kisaran yang disarankan," ujarnya lagi.
Nah, berikut adalah pedoman umum yang perlu dipertimbangkan jika Anda atau keluarga Anda yang menderita diabetes ingin berpuasa, seperti dilansir dari laman The National.
1. Jangan melewatkan waktu makan, baik saat sahur maupun buka puasa.
2. Nikmati makanan ringan di saat sahur, misalnya roti gandum, oatmeal atau sereal berserat tinggi dengan satu cangkir susu rendah lemak atau bebas lemak, dan buah segar.
3. Saat berbuka puasa, makan makanan yang diserap perlahan-lahan, seperti daging tanpa lemak, ikan atau ayam, susu atau yogurt, serta perbanyak buah dan sayuran.
4. Hindari makanan berkalori tinggi, makanan olahan, dan asin.
5. Batasi makanan yang digoreng dan berlemak.
6. Batasi asupan makanan manis.
7. Batasi karbohidrat.
8. Minum cukup air atau minuman bebas gula antara waktu berbuka dan sahur untuk menghindari dehidrasi.
9. Hindari makan berlebihan saat buka puasa maupun sahur.
10. Minum obat dan gunakan insulin Anda sesuai petunjuk dokter.
11. Tetap aktif secara fisik setelah berbuka puasa, setidaknya selama 30-45 menit. Salat Tarawih dapat dianggap sebagai bagian dari aktivitas fisik.
Baca Juga: Travelling Beri Kontribusi Jejak Karbon
Sedangkan, penderita diabetes dengan kondisi berikut, disarankan untuk tidak berpuasa:
1. Memiliki kadar gula darah rendah yang parah tiga bulan sebelum Ramadan.
2. Memiliki riwayat kadar gula darah rendah berulang.
3. Memiliki kadar gula darah rendah yang tidak memiliki gejala dan tidak mengetahui adanya hipoglikemia.
4. Penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, terutama penderita diabetes tipe 1.
5. Memiliki ketoasidosis diabetik tiga bulan sebelum Ramadan.
6. Mengalami penyakit akut seperti infeksi, flu, dan lainnya.
7. Perempuan penderita diabetes yang tengah hamil.
8. Penderita diabetes dengan dialisis kronis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?