Suara.com - Semakin banyak keterampilan yang dimiliki anak - anak saat berada di bangku taman kanak-kanak, mulai dari matematika dasar, membaca, persahabatan, dan kerja sama, maka akan semakin besar pula kemungkinan mereka akan berhasil di bidang yang sama di sekolah.
Bahkan, menurut penelitian yang dipimpin Universitas Washington, untuk memastikan keberhasilan anak di masa depan, saatnya untuk menambahkan bahasa ke dalam deretan keterampilan tersebut.
Tidak hanya penggunaan kosa kata dan tata bahasa yang baik oleh anak, penelitian juga memprediksi kecakapan lisan dan tertulis juga akan memengaruhi kinerja di masa mendatang.
Bahasa, dengan kata lain, mendukung keberhasilan akademik dan sosial, kata peneliti Amy Pace.
"Banyak penelitian lain berfokus pada matematika, sains, dan literasi, dan mereka bahkan tidak menganggap bahwa bahasa bisa memainkan peran," jelasnya dilansir Times Of India.
"Tapi sungguh, itu muncul sebagai prediktor kuat di seluruh bidang pelajaran. Mengapa anak-anak berhasil dalam matematika, misalnya? Sebagian dari itu mungkin memiliki kosakata matematika yang kuat," jelasnya lagi.
Penelitian ini adalah yang pertama untuk melihat keterampilan kesiapan sekolah yang komprehensif dan untuk mencoba menentukan apa yang merupakan prediktor paling kuat dari keberhasilan anak nantinya.
Bahasa merupakan kemampuan untuk mempelajari kata-kata dengan lancar dan merangkai mereka menjadi kalimat. Bidang ini adalah 'pemenang' yang jujur, kata rekan penulis Kathy Hirsh-Pasek.
Untuk penelitian ini Pace dan rekan-rekannya memeriksa data longitudinal dari lebih dari 1.200 anak-anak. Penelitian itu menggunakan beberapa ukuran keterampilan akademik dan sosial pada usia dan tingkat kelas tertentu, termasuk evaluasi saat masuk ke taman kanak-kanak dan di kelas 1, 3 dan 5.
Tim menganalisis penilaian akademis dan perilaku, menugaskan skor standar dan melihat bagaimana skor berkorelasi di kelas 1, 3, dan 5. Pemodelan kurva pertumbuhan memungkinkan tim untuk melihat tingkat kinerja anak-anak sepanjang waktu dan menyelidiki tingkat perubahan pada waktu tertentu di sekolah dasar.
Para peneliti menemukan bahwa dari keterampilan dan tonggak yang dievaluasi, yakni sosial dan emosional, perhatian, kesehatan, membaca, matematika, dan bahasa, hanya keterampilan berbahasalah yang membuat anak ketika masuk ke sekolah, memiliki kinerjanya baik di dalam subjek tersebut dan sebagian besar lainnya (matematika, membaca, dan keterampilan sosial) dari kelas satu hingga lima.
Kemampuan membaca di TK dapat meramalkan kemampuan membaca anak baik dalam bidang matematika dan bahasa di kemudian hari; dan kemampuan matematika berkorelasi dengan matematika dan kemampuan membaca dari waktu ke waktu.
Pace mengatakan bahwa orang sering bingung membedakan bahasa dengan melek huruf. Keterampilan membaca adalah kemampuan untuk memecahkan kode huruf dan kombinasi suara untuk mengucapkan kata-kata, dan untuk memahami arti kata dan konteks.
Bahasa adalah kemampuan untuk menyebarkan kata-kata itu dan menggunakan sintaksis dan tata bahasa yang rumit untuk berkomunikasi dalam ucapan dan tulisan. Dan itulah mengapa bahasa, lanjut dia, memiliki potensi untuk mempengaruhi area pengembangan lainnya.
Temuan dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Early Childhood Research Quarterly.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak