Suara.com - Telur selama ini dikaitkan dengan kandungan kolesterol yang tinggi sehingga harus dibatasi bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit hipertensi dan stroke di keluarga.
Namun penelitian baru-baru ini justru menemukan fakta baru. Konsumsi satu butir telur setiap hari dilaporkan justru dapat menurunkan peluang Anda mengidap penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti dari China dan Inggris yang dipimpin oleh Profesor Liming Li dan Dr Canqing Yu dari Universitas Peking, menganalisis data dari lebih dari 400.000 orang dewasa di Cina yang berusia antara 30 hingga 79 tahun.
Sebanyak 416.213 peserta yang dipilih untuk studi khusus ini tidak memiliki pengalaman kanker, penyakit kardiovaskular atau diabetes sebelumnya. Mereka ditanyai seberapa sering mengonsumsi telur.
Setelah penelitian awal, status kesehatan mereka kemudian ditindaklanjuti selama sembilan tahun. Profesor Li dan Dr Yu memutuskan untuk langsung membandingkan hasil dari 13,1 persen peserta yang menyatakan bahwa mereka makan telur setiap hari dan 9,1 persen responden yang menegaskan bahwa mereka tidak pernah atau hampir tidak pernah mengonsumsi telur.
Peneliti menemukan bahwa mereka yang makan telur setiap hari mengalami penurunan risiko menderita stroke hemoragik, yang terjadi ketika ada pendarahan di dalam atau di sekitar otak sebesar 26 persen.
Pemakan telur juga berisiko 28 persen lebih sedikit menderita kematian yang disebabkan oleh stroke hemoragik dan berisiko lebih rendah 18 persen mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular. Tak hanya itu, mereka juga berisiko 12 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit jantung iskemik.
“Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi telur setiap hari memiliki kaitan dengan risiko lebih rendah penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, jantung koroner utama, stroke hemoragik dan stroke iskemik di kalangan orang dewasa setengah baya di Cina,” ujar Profesor Li dilansir Nypost.com.
Meski demikian, Profesor Nita Forouhi dari University of Cambridge mengatakan bahwa diet keseluruhan peserta harus diperhitungkan ketika menilai hasil penelitian.
"Dalam konteks Barat, jika Anda makan telur dengan banyak roti putih olahan, daging olahan seperti daging dan sosis dan saus tomat yang kaya gula, tentu risikonya akan berbeda dengan mereka yang makan telur dengan roti gandum dan sayuran," jelasnya.
Forouhi pun mengimbau agar masyarakat memilih menu pendamping yang sehat saat mengonsumsi telur sehingga hasilnya pun akan lebih terasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara