Suara.com - Sebuah penelitian terkini menemukan relasi antara kondisi sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang dialami kaum hawa dengan risiko melahirkan bayi penyandang autisme. Studi ini dilakukan Cambridge University, dan dipublikasikan dalam jurnal Translational Psychiatry pada awal bulan ini.
PCOS sendiri merupakan suatu kondisi yang menciptakan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh perempuan, sehingga ia memproduksi kadar hormon testosteron lelaki yang berlebihan.
Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa anak-anak dengan autisme mengalami peningkatan kadar hormon seks steroid sebelum mereka lahir. Peneliti meyakini bahwa perkembangan otak anak dipengaruhi oleh paparan androgen di awal kehidupan. Hal ini, pada gilirannya dianggap sebagai hasil dari ibu yang mengalami peningkatan kadar testosteron akibat kondisi PCOS.
“Penelitian ini membantu kami memahami efek testosteron pada otak janin yang sedang berkembang,” ujar Profesor Simon Baron-Cohen, Direktur Pusat Penelitian Autisme, yang mengawasi penelitian itu.
Untuk mendapat temuan ini, peneliti menggunakan data kesehatan dari National Health Service (NHS) yang melibatkan 8.600 perempuan dengan PCOS, dan anak sulung mereka. Data lebih dari 41.100 perempuan tanpa PCOS digunakan untuk perbandingan, sementara faktor-faktor seperti kesehatan mental ibu dan komplikasi kehamilan juga diperhitungkan.
"Temuan kami menunjukkan bahwa perempuan dengan PCOS berisiko 2,3 persen lebih tinggi memiliki anak autis dibandingkan dengan ibu tanpa PCOS yang memiliki risiko 1,7 persen," ujar peneliti.
Untuk memperkuat temuan, peneliti melakukan dua penelitian lanjutan. Hasilnya perempuan dengan autisme ditemukan berisiko tinggi mengalami PCOS, sementara perempuan dengan kondisi PCOS juga lebih mungkin memiliki anak berkondisi autisme.
Meskipun secara statistik signifikan, dia memastikan kemungkinan pasien PCOS melahirkan anak dengan autisme masih sangat kecil. Dengan kata lain, Dr. Carrie Allison mengatakan kebanyakan perempuan dengan PCOS belum tentu memiliki anak autis, tetapi segala kemungkinannnya tetap ada.
"Kami perlu memikirkan langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan untuk menangani perempuan dengan PCOS saat mereka menjalani kehamilan mereka," tandas dia.
Baca Juga: Gempa Sempat Bikin Panik Pemain Timnas Indonesia U-23 di Bali
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional