Suara.com - Di era pancaroba seperti sekarang ini banyak orang yang terserang batuk dan pilek. Penggunaan antibiotik untuk mengatasi dua masalah itu dinilai kurang tepat.
Warga Inggris, seperti dikutip dari Independent, diserukan Departemen Kesehatan negara tersebut agar mengonsumi madu atau obat-obatan yang dijual bebas ketimbang mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi batuk dan pilek.
Menurut rancangan panduan baru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan setempat, para ahli meyakini bahwa batuk bisa dengan mudah diobati dalam beberapa minggu tanpa perlu antibiotik yang diresepkan dokter.
"Jika seseorang mengalami kondisi hidung meler, sakit tenggorokan dan batuk kurang dari dua minggu, maka antibiotik tidak diperlukan," kata Dr Tessa Lewis, ketua kelompok peresepan antibiotik Departemen Kesehatan Inggris.
Beberapa madu dan obat-obatan yang dijual tanpa resep dokter dapat membantu meredakan batuk karena adanya beberapa bahan remedial khusus. Menurut panduan ini, madu dan obat batuk yang mengandung pelargonium, guaifenesin dan dekstrometorfan yang telah terbukti membantu gejala batuk menetap.
Namun Dr Lewis mengatakan jika gejala batuk terus memburuk dan pasien mulai merasa kehabisan napas atau sangat tidak sehat, maka ia mengimbau untuk segera menghubungi dokter. Selain itu, jika seseorang mengalami batuk akut atau memiliki riwayat penyakit paru-paru atau cystic fibrosis, maka diharuskan segera memeriksakan diri ke dokter.
Berita Terkait
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Bahayakah Anak Pilek hingga 8 Kali Setahun? Ini Batas Normal Menurut Dokter
-
Jangan Panik Bunda! Ini 5 Cara Herbal Menyembuhkan Pilek pada Bayi yang Aman
-
Flu Berat Ancam Liburanmu? Dokter Ungkap Pentingnya Vaksin Influenza!
-
Resistensi Antimikroba Ancam Masa Depan Kesehatan Berkelanjutan: Butuh Solusi Lintas Sektor
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?