Suara.com - Maraknya peredaraan musik dan lagu dewasa di kalangan anak-anak saat ini, baik melalui media massa hingga media sosial, sangat memengaruhi tumbuh kembang anak Indonesia. Anak kini lebih gemar menyanyikan bahkan hafal lagu dewasa dibandingkan lagu yang layak untuk seusianya.
Menyikapi fenomena ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), melalui Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan, Kreativitas dan Budaya, Elvi Hendarni menyatakan keprihatinannya. Sebab, lewat lagu dewasa banyak hal yang memengaruhi proses tumbuh kembang si kecil menjadi tidak optimal, salah satunya akibat lirik tidak mendidik.
“Saat ini sulit menemukan anak-anak yang mengenal lagu sesuai usianya. Banyak anak menyanyikan lagu dewasa dengan lirik yang tidak mendidik. Tentunya itu sangat memengaruhi prsoses tumbuh-kembang anak karena membuat mereka cepat dewasa, sebelum usia,” ungkap Elvi lewat keterangn pers yang diterima Suara.com.
Misalnya saja pengaruh dari lirik-lirik lagu dewasa yang mengandung unsur cinta dan patah hati sehingga memengaruhi sikap anak menjadi mudah putus asa dan cepat galau. Padahal, Evi menambahkan, jika anak-anak digiring menyanyikan lagu yang sesuai usia, banyak nilai-nilai postif yang mereka dapat. Seperti mengatahui nilai budaya atau pengetahuan umum.
“Kami ingin memastikan semua anak terpenuhi dan terlindungi hak tumbuh kembangnya, yaitu memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif, inovatif, dan kreatif mendukung budaya Indonesia. Selain itu mendukung anak menjadi diri sendiri dalam melakukan kreativitasnya. Setiap anak memiliki periode tumbuh kembang yang berbeda dan harus dipenuhi, suguhilah anak dengan lagu yang sesuai untuk usia,” sambung Evi.
Lebih lanjut ia mengingatkan aksi anak-anak menyanyikan lagu dewasa tidak boleh dijadikan bahan mengeksploitasi. Mirisnya, banyak orang tua yang diam bahkan merasa bangga melihat anaknya mengikuti perkembangan zaman atau ikut menjadi trending topic di media sosial.
“Saya ingin masyarakat sadar bahwa anak bukanlah objek eksploitasi. Setiap anak adalah pemenang yang memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing dan memiliki hak penting untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Setiap anak memiliki periode tumbuh kembang yang berbeda dan harus dipenuhi, suguhilah anak dengan lagu yang sesuai usianya. Mari bersama kita mengawal dan memastikan hak tumbuh kembang anak terpenuhi melalui lagu-lagu dengan lirik positif dan layak anak,” tegas Elvi dalam dalam Konferensi Pers Lomba Suara Anak Indonesia 2018.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis