Suara.com - Stres dan depresi berpotensi menjadi beban kesehatan terbesar nomor dua di dunia, psikiater pun mengingatkan masyarakat soal pentingnya menjaga kesehatan mental.
Dr. Eva Suryani, Sp.KJ, Kepala Divisi Edukasi dan Training, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) DKI Jakarta, stres bisa muncul akibat adanya tekanan hidup yang semakin rumit, antara lain tekanan sosial, ekonomi, pekerjaan, tingkat kemacetan, dan sebagainya.
"Di lain sisi banyak penderita yang tidak menyadari akan gejala awal stres yang mereka alami dapat berpotensi memicu depresi yang berkelanjutan," ujarnya.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pada tahun 2016, diperkirakan sekitar 35 juta orang di dunia mengalami depresi. Bahkan WHO memprediksi pada tahun 2020, depresi akan berada di bawah penyakit kardiovaskular sebagai beban kesehatan tertinggi nomor dua.
Di Indonesia, hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2013 menyebut prevalensi gangguan mental emosional seperti kecemasan dan depresi pada penduduk usia di atas 15 tahun ada di angka 6 persen.
Di sisi lain, Eva menyebut jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan mental profesional masih tergolong minim. WHO menyebut standar perbandingan antara tenaga kesehatan dan pasien yakni 1:30.000 orang.
Berlatar belakang dari hal tersebut, Halodoc yang merupakan aplikasi kesehatan terpadu berbasis online melalui salah satu fiturnya, yakni kontak dokter mencoba untuk membantu dengan menghadirkan dokter spesialis mental yang dapat dihubungi setiap saat oleh pengguna untuk berkonsultasi seputar permasalahan yang dihadapinya.
"Kami menyadari salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi permasalahan kesehatan mental di Indonesia adalah stigma negatif yang melekat di benak masyarakat dalam memandang permasalahan ini sebagai sesuatu yang memalukan sehingga membuat penderita enggan dan malu untuk berkonsultasi kepada psikolog maupun psikiater," ungkap VP Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang.
Menurut Felicia, pihaknya berharap melalui kehadiran psikiater dan psikolog di fitur kontak dokter, pengguna tidak perlu sungkan ataupun malu karena percakapan terjadi antara dokter dan pengguna dalam aplikasi ini terjamin kerahasiannya dan tidak akan disebarluaskan.
Ia pun menambahkan saat ini jumlah dokter ahli mental atau psikiater dan psikolog yang tergabung dalam fitur kontak dokter di Halodoc berjumlah 10 orang dan masih akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan pengguna nantinya.
Berita Terkait
-
Dengarkan Musik Yoga saat Tidur bisa Jadi Terapi Turunkan Stres
-
Hati-hati, Hubungan Putus Nyambung Bikin Mental Terganggu
-
Stres Karena Bokek Bisa Bikin Sakit Fisik, Ini Penjelasan Ahli
-
Waduh! Cek Email Sepulang Kerja Picu Cekcok dengan Pasangan
-
Ayla Dimitri Akui Medsos Pengaruhi Masalah Kesehatan Mental
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien