Suara.com - Punya hubungan yang sering putus nyambung dengan kekasih? Tampaknya Anda harus berhati-hati dengan pola hubungan seperti begini, karena ternyata hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental Anda.
Fakta ini disampaikan melalui sebuah penelitian, yang menunjukkan bahwa pola putus nyambung dalam hubungan dikaitkan dengan gejala tekanan psikologis yang lebih besar seperti depresi dan kecemasan.
Lebih mendalam lagi, hubungan semacam itu dikaitkan dengan tingkat pelecehan yang lebih tinggi, komunikasi yang lebih buruk, dan tingkat komitmen yang lebih rendah.
"Putus dan kembali bersama tidak selalu menjadi pertanda buruk bagi pasangan. Bahkan, bagi beberapa pasangan, putus bisa membantu pasangan menyadari betapa pentingnya hubungan mereka, menjadikan hubungan yang lebih sehat dan lebih berkomitmen," kata Kale Monk, Asisten Profesor di Universitas Missouri, Amerika Serikat.
Akan tetapi, lanjut Kale Monk, jika hal ini terjadi berkali-kali dan terus-menerus secara rutin, pasangan bisa terkena dampak negatif dari pola relasi yang seperti ini. Putus-sambung, atau tarik-ulur.
Dalam sebuah penelitian yang kemudian dipaparkan hasilnya dalam jurnal Family Relations, tim pakar memeriksa data dari lebih dari 500 orang yang saat ini berada dalam sebuah relasi khusus. Mereka menemukan bahwa pasangan yang sering putus nyambung biasanya bersatu hanya berdasarkan kebutuhan atau kemudahan.
Misalnya, seseorang mungkin memutuskan untuk menjalin hubungan kembali dengan alasan keuangan atau mungkin mereka sudah tinggal bersama, dan merasa sudah menginvestasikan terlalu banyak waktu ke dalam hubungan, sehingga tak rela untuk meninggalkan satu sama lain.
Para peneliti menyarankan bahwa orang-orang yang menjalani jenis hubungan seperti ini harus membuat keputusan untuk menstabilkan atau mengakhiri hubungan mereka.
"Temuan menunjukkan, bahwa pasangan yang secara teratur putus dan nyambung perlu sesuatu yang lebih dalam hubungan mereka. Juga mengidentifikasi apa yang telah terjadi. Jika pasangan jujur tentang hal ini, mereka bisa segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mempertahankan hubungan mereka atau segera mengakhiri. Ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan mereka," tutup Kale Monk.
Baca Juga: Begini Kronologis Penangkapan Fariz RM
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?