Suara.com - Bagi Anda yang mengikuti perkembangan tren diet, diet karnivora murni saat ini sedang ramai dibahas. Dengan prinsip hanya makan daging dan pembatasan karbohidrat dan sayuran, diet karnivora murni mulai memiliki banyak penggemar.
Jordan Peterson, akademisi asal University of Toronto, Kanada, merupakan salah satu tokoh publik yang terang-terangan mengaku melakukan diet karnivora murni. Peterson yang terkenal kontroversial ini menyebut diet karnivora murni adalah penyempurnaan dari diet paleo dan diet keto.
"Aku hanya makan daging, garam dan air putih. Hanya itu saja. Aku tak pernah curang dan makan makanan lain. Tak pernah, walaupun sedikit," ujarnya dalam siaran podcast Joe Rogan, dikutip dari Science Alert.
Beberapa tokoh publik lain yang mengikuti diet karnivora murni adalah putri Jordan, Mikhaila Peterson, yang terkenal melalui blognya, Don't Eat That. Ada lagi mantan dokter yang sudah dicabut lisensi medisnya, Shawn Baker, yang membuat grup di Facebook dengan nama World Carniovre Tribe dengan 20.000 anggota.
Mereka percaya bahwa manusia sebagai makhluk tertinggi di puncak rantai makanan tak seharusnya mengonsumsi makanan selain daging. Bahkan, pelaku diet karnivora murni percaya kondisi tubuhnya membaik pasca melakukan diet ini.
Namun, benarkah diet karnivora murni baik bagi tubuh? Pakar kardiologi dari University of California, Ethan Weiss, tak sependapat. Menurutnya, hanya makan daging tanpa ada asupan nutrisi lain justru sangat merugikan tubuh.
"Terutama bagi orang awam. Orang yang sedang sakit dan ingin jadi lebih baik akan mencoba apapun. Saya khawatir hal ini hanya mengambil keuntungan dari orang-orang yang benar-benar sedang kesulitan diet," ujar Weiss.
Hal senada juga dikatakan oleh Kristen Smith dari Academy of Nutrition and Dietetics. Hanya makan daging saja seperti pelaku diet karnivora murni akan membuat tubuh kekurangan asupan vitamin, serat, dan mineral.
"Penting bagi kita untuk selalu makan dengan prinsip gizi seimbang. Buah-buahan dan sayuran mengandung mikronutrien yang dibutuhkan untuk keberlangsungan tubuh dalam jangka panjang," ungkap Smith.
Baca Juga: Makan Daging Merah Bisa Memicu Kanker? Ini Kata Dokter
Terlebih, konsumsi daging dalam jumlah banyak seperti dalam diet karnivora murni sudah dibuktikan melalui penelitian ilmiah dapat meningkatkan beragam risiko penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, hingga hipertensi dan stroke.
"Makan daging saja membuat kadar kolestrol tubuh tinggi. Hal ini bisa menyebabkan plak yang menyumbat pembuluh darah, tak hanya di jantung, tapi juga di otak dan kaki," ungkap Jennifer Haythe, pakar kardiologi dari New York-Presbyterian Hospital.
Kesimpulannya, diet karnivora murni yang hanya mengonsumsi daging tidak dianjurkan para ahli kesehatan. Karena itu, jangan dicoba ya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan