Suara.com - Memperingati Hari Jantung Sedunia, Royal Philips yang bermitra dengan Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation/WHF) mengajak semua orang untuk berjanji kepada dirinya untuk menjaga jantung dan jantung semua orang agar tetap sehat.
Ini merupakan inisiatif tahunan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) serta risiko-risiko terkait penyakit tersebut.
Gaya hidup yang sibuk cenderung membuat kita mengonsumsi makanan sambil bepergian. Ini dapat mengakibatkan pemilihan makanan yang terkadang tinggi kalori, lemak, gula dan garam.
Hasilnya, 39 persen dari orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dikategorikan kelebihan berat badan dan dan 13 persen sebagai obesitas. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, pembunuh nomor satu di dunia yang membunuh lebih dari 17.7 juta jiwa setiap tahun.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Indonesia 2013 menemukan bahwa prevelensi penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 2,1 persen dari total penduduk.
Dari jumlah itu, 39 persen dari mereka berusia di bawah 44 tahun, dan 22 persen dari mereka berusia antara 15-35 tahun. Kemenkes 2016 menyatakan bahwa biaya penyakit jantung menghabiskan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga Rp 6,9 triliun per tahun.
"Penyakit jantung merupakan penyakit degeneratif. Semua orang memiliki risiko untuk terkena penyakit jantung. Namun, sekarang makin banyak orang-orang muda yang sudah terkena sakit jantung, dan kebanyakan penyebabnya adalah gaya hidup," kata ahli jantung Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Sebetulnya, lanjut dia, penyakit jantung bisa dicegah, selama orang berkomitmen untuk menjaga jantung tetap sehat.
Kerusakan pada arteri membutuhkan waktu lama sebelum menyebabkan gejala penyakit jatung. Namun, hal ini bisa terjadi pada usia muda, bahkan pada anak-anak.
Baca Juga: Sulam Alis Natural Cocok untuk Perempuan Asia
Obesitas dan gaya hidup tidak sehat menjadi faktor terbesar pada PJK, dan angka kejadiannya lebih banyak terjadi di kota ketimbang di desa. "Artinya, masyarakat perkotaan lebih rentan terhadap gaya hidup tidak sehat. Kalau kita tidak berusaha untuk hidup lebih sehat, jantung kita yang akan jadi korban," imbuh Antonia.
Beranjak dari fakta itulah, semua orang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran tersebut lewat kampanye janji kepada jantung agar tetap sehat.
Janji kepada jantung merupakan perubahan kecil pada gaya hidup yang dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan jantung kita, seperti makan makanan yang sehat dan seimbang, melakukan olahraga ringan selama 30 menit sehari atau berhenti merokok, dan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Ambisi WHF adalah mendorong semua orang untuk meningkatkan kesehatan jantung mereka sendiri, dan untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung orang lain.
Terkait dengan hal tersebut Antonia memberikan beberapa tips untuk mencegah penyakit jantung dan merawat kesehatan jantung, dengan membiasakan gaya hidup sehat dimulai dari keluarga sejak anak hingga dewasa.
"Caranya dapat dimulai dengan membiasakan anak bermain di luar rumah atau yang bersifat bergerak. Hindarkan remaja untuk duduk seharian, dan awasi penggunaan gawai secara bijaksana," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?