Suara.com - Ingin memelihara tikus putih atau hamster? Lucu, sih, tapi pikir dua kali, deh, karena hewan pengerat ini bisa jadi media penularan penyakit, yang bahkan bisa sampai mengancam jiwa. Apa saja?
1. Hantavirus
Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali ditemukan pada tahun 1993. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit yang disebarkan oleh jenis tikus rusa, tikus berkaki putih, tikus padi, dan tikus kapas ini menular ketika Anda menghirup partikel dari urin, kotoran, atau air liur tikus yang ada di udara. Anda juga bisa terinfeksi jika menyentuh atau memakan sesuatu yang bersentuhan dengan sesuatu yang pernah terkena tikus.
Gejala awal HPS sangat mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, muntah, diare atau sakit perut. Sekitar 4 hingga 10 hari kemudian, orang yang terkena mungkin juga mengalami batuk, sesak napas, dan penumpukan cairan di paru-paru.
2. Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Sama seperti hantavirus, HFRS adalah demam yang muncul bersamaan dengan perdarahan (hemoragik) dan disertai sindrom ginjal (HFRS). HFRS termasuk penyakit seperti demam berdarah, demam berdarah epidemik, dan epidemi nephropathia. Penyebaran penyakit lewat tikus ini serupa dengan penyakit hantavirus.
Penyakit ini biasanya berkembang di dalam tubuh mulai dari 2 sampai 8 minggu setelah terinfeksi. Gejala awal bisa ditandai dengan sakit kepala sering, nyeri punggung dan perut, demam, menggigil, mual, dan penglihatan kabur. Terkadang, penyakit ini juga bisa ditandai dengan wajah, mata dan kulit yang berwarna agak kemerahan. Gejala parah juga bisa muncul ketika seseorang mengalami penyakit ini, yaitu tekanan darah rendah, syok akut, sampai gagal ginjal akut.
3. Penyakit pes
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersina pestisia yang ditularkan oleh tikus dan hewan pengerat lainnya. Umumnya, penyakit pes tersebar di daerah yang lingkungan padat penduduk dengan sanitasi yang buruk. Komplikasi penyakit dari tikus ini bisa berujung pada meningitis dan bahkan kematian.
Tapi, penyakit pes ternyata tidak hanya disebarkan lewat tikus. Hewan seperti kelinci, anjing, kucing yang kutunya sudah terinfeksi pes, juga bisa menjadi sumber penularan penyakit. Penularan terjadi jika Anda berkontak langsung atau tergigit oleh hewan tersebut.
4. Lymphocytic chorio-meningitis (LCM)
Lymphocytic chorio-meningitis adalah penyakit dari tikus yang disebabkan oleh virus choriomeningitis limfositik (LCMV), turunan virus Arenaviridae. LCM bisa dibawa oleh tikus yang biasanya ada di rumah-rumah.
Selain itu, virus ini juga bisa disebarkan oleh hewan pengerat peliharaan, seperti hamster. Jika Anda tergigit atau terkena air liur dan air kencing hewan tersebut, maka Anda berisiko tinggi mengalami penyakit infeksi ini.
Penyakit ini awalnya tidak akan menimbulkan gejala tertentu. Gejala baru timbul setelah 8-13 hari terinfeksi virus, menimbulkan gejala demam, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah. Gejala lain yang muncul bisa termasuk sakit tenggorokan, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, nyeri testis, dan nyeri parotid (kelenjar ludah)
5. Rat bite fever (RBF)
RBF adalah penyakit yang disebabkan karena gigitan tikus akibat infeksi bakteri Spirillum minus atau Streptobacillus moniliformis. Penyakit yang cukup banyak terjadi di wilayah Asia dan Amerika utara ini juga bisa ditularkan lewat makanan dan minuman yang sudah dimakan atau terkena air liur tikus. Jika tidak diobati, RBF bisa menjadi penyakit yang serius atau bahkan fatal.
Baca Juga: Ini Tempat Facial Paling Populer di Bandara Changi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer